Menteri Tito Sentil Gubernur Anies Soal Penataan Jakarta

26 November 2019 21:30

GenPI.co - ​Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyentil Gubernur DKI Anies Baswedan soal penataan Jakarta. Tito Menyebut Jakarta kaya kampung dibanding dengan Shanghai, China. 

"Pak anies kalau saya yakin bapak ke China, terbalik kalau kami melihat (sekarang), Jakarta kayak kampung dibandingkan dengan Shanghai," kata Tito di Jakarta, Selasa (26/11).

Tito menjelaskan beberapa tahun terakhir ini terjadi paradoks demokrasi, sistem yang selama ini dianggap tepat menyejahterakan rakyat pada kenyataannya terbalik.

BACA JUGA: Pengalaman Spiritual Tito Karnavian Antar Jenazah Bikin Merinding

Pada waktu 1998 ketika Tito menempuh pendidikan di Australia dan New Zealand, setiap hari yang dibicarakan adalah ancaman-ancaman ekonomi dan militer China yang akan berkembang besar.

Pada kesempatan itu, Tito menjelaskan lima tahun terakhir demokrasi yang dianggap sebagai instrumen atau sistem yang dapat mengangkat kesejahteraan rakyat menimbulkan keraguan.

Sistem demokrasi, apalagi model liberal beberapa waktu lalu dianggap tepat untuk pembangunan kesehatan rakyat, merujuk contoh di negara-negara yang menerapkan itu, Amerika dan Eropa.

"Tapi kami lihat dalam waktu lima tahun terakhir ini, terjadi suatu perubahan atau fenomena yang menarik untuk dikaji, yaitu ketika variabel sistem politik kemudian dikorelasikan dengan variabel pertumbuhan ekonomi," kata dia.

Ternyata, di negara yang menganut sistem demokrasi liberal, seperti Amerika malah mengalami stagnasi ekonomi, kemudian Eropa juga menghadapi problem yang sama bahkan Inggris bereaksi untuk keluar.

BACA JUGA: Mendagri Tito Alim dan Religius Banget, Ngomongnya Amal Ibadah

"Tapi di negara-negara yang menganut sistem nondemokrasi yang dianggap sistemnya tidak tepat untuk kesejahteraan rakyat malah terbalik," kata dia.

China dengan satu partai yang nondemokratik melompat ekonominya, kemudian Vietnam juga menunjukkan hal yang sama, Thailand yang beralih dari sipil ke junta militer menunjukkan lompatan ekonomi.

"Ini tantangan untuk membuktikan maka masyarakat akan melihat demokrasi menjadi baik, tapi kalau tidak, mungkin masyarakat mencari alternatif sistem politik yang lain, di situ muncul khilafah dan tawaran semi otoriter," tandasnya. (ant)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co