Lenggak-Lenggok Kenes Putri Palongan

20 Oktober 2018 08:23

Semua terkesima ketika Ratu Palongan  digiring masuk catwalk. Dengan anggun ia kemudian berjalan di ratusan pasang mata yang melihat seksama ke arahnya. Seperti tahu sedang diperhatikan, pose pun semakin dibuat-buat.

Ratu Pekalongan melintasi catwalk dengan gaya yang kenes. Alunan musik menjadi backsound yang cocok untuk gaya berjalan bak pragawati itu. Ratu Palongan semakin cantik dengan hiasan yang dikenakan. Hiasan leher dengan motif emas membuat semakin cantik saja. Belum lagi balutan kain pada tubuh.

Jangan pikir Ratu Palongan itu manusia. Itu  adalah nama sepasang sapi betina yang ikut dalam bertanding dalam kontes Sapi Sonok. Ini bukan adu balap sapi. Tapi tapi adu anggun. Berbeda dengan karapan sapi yang mengandalkan kecepatan di lapangan, kontes khusus sapi betina ini lebih menonjolkan keindahan dan kekompakan.


Sapi Sonok adalah ‘pemanas’ dari perhelatan Karapan Sapi yang berlangsung hari Sabtu (20/10). Event ini juga menjadi salah satu dari rangkaian padat Festival Kemilau 2018 yang masuk CoE Kemenpar 2018.

Digelar  pada Jumat (19/10) malam di Jl. Jokotole, di depan Pendopo Budaya, Pamekasan Madura, ada tiga pasang sapi yang diikutkan dalam kontes itu. Salah satunya, sepasang sapi Ratu Palongan itu.

Acara semakin meriah lantaran Bupati Pamekasan Badrut Tamam. Ia bahkan sempat berfoto dengan salah satu peserta.

Sebagaimana halnya kontes, ada penilaian yang diberikan pada ketiga pasang sapi itu. Lenggak -lenggok sapi menjadi salah satu poinnya. Demikian pula keindahan dan kekompakan pun terus jadi penilaian. Pasangan sapi itu harus melewati sebuah garis dan tidak oleh keluar melewati pembatas. Cara berdirinya pun harus tegap, anggun dan cantik layaknya model, dan tak boleh gemetar.

“Sapi ini untuk kontes Sonok Sapi bukan sembarang sapi. Memang sudah dari turunan mempunyai bakat. Bisa berjalan lenggak lenggok mengikuti irama musik”, Ujar Muhamad Mukhri, pemilik sepasang sapi Putri Palongan itu.

Muhammad Mukhri jug menambahkan, sapi-sapi ini juga diperlakukan khusus. Makannya tetap rumput, tapi ada tambahan menu khusus.

“Setiap hari mengkonsumsi 3 telur ayam kampung, susu dan perawatan dengan sampo manusia agar menjaga kualitas bulu,” imbuhnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co