Menpar Arief Yahya: Kompetitor itu Penting

24 Oktober 2018 11:27

Kenali musuhmu, kenali dirimu maka kamu akan memanfaatkan peperangan. Namun , salah satu  kelemahan bangsa ini adalah tidak bisa mengenali musuh secara jelas. Tanpa kemampuan mendefinisikan musuh yang jelas, hampir bisa dipastikan kita akan lelet dan maunya sendiri.

Hal tersebut dikatakan Menteri Pariwisata Arief Yahya saat menjadi keynote speaker di Forum Group Discussion (FGD) bertajuk Pencanangan Jurnalisme Ramah Pariwisata, di Hotel Sari Pasific Jakarta, Kamis (24/10).

Forum diskusi tersebut adalah kerjasama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI)  dengan Kementerian Pariwisata.

“Kita harus punya pesaing. Kalau tidak punya, maka ciptakan pesaing itu. Di Pariwisata, saya menganggap Malaysia dan Thailand sebagai kompetitor. Malaysia adalah pesaing emosional kita, sementara Thailand adalah professional competitor kita,”  ujar Menpar Arief

Menpar Arief menegaskan, para pesaing ini sudah kita kalahkan kita pada 2017 dan diharapkan pada 2018 juga akan seperti itu. Namun dalam hal growth,  Indonesia masih kalah dengan Vietnam yang tumbuh 29 persen di tahun tersebut.

“Yang dilakukan Vietnam adalah melakukan deregulasi bersar-besaran. Pertumbuhan pariwisata yang signifikan terjadi lantaran mereka melakukan deregulasi ulang sektor pariwisatanya mengacu pada praktik-praktik terbaik. Karenanya banyak investor yang tertarik berinvestasi di Vietnam,” ujar

Ia melanjutkan, pariwisata kita masih tersandung oleh regulasi yang di berbagai aspek menimbulkan inefisiensi. Regulasi yang tidak efektif membuat bangsa ini susah bersaing.

“Persaingan saat ini adalah yang cepat akan memakan yang lambat. Deregulasi adalah jurus paling ampuh untuk meningkatkan kecepatan atau mengimplementasikan nilai speed, yang merupakan salah satu nilai dalam corporate culture WIN-Way,” tuturnya.

Sementara Ketua SMSI Auri Jaya dalam sambutannya mengatakan, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) akan menyiapkan sebuah kurikulum tata cara penulisan berita yang  ramah pariwisata. "Kurikulum pendididikan khusus jurnalis ini akan diluncurkan berbarengan dengan Hari Pariwisata Nasional tahun depan," ujarnya.

Auri menambahkan, ini adalah kali pertama kolaborasi SMSI dengan Kemenpar. Focus Group Discussion ini timbul dari kesadaran bersama akan sebuah bentuk jurnalisme yang ramah pariwisata.

“SMSI saat  memiliki 300 media online dengan kepengurusan di 27 provinsi. Dalam SMSI ada Cyber Indonesian Network, yang merupakan newsroom bersama. Anggota SMSI mengirimkan dan mengambil berita dari newsroom ini,” tandasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co