GenPI.co - Kajian terhadap rencana penggunaan bus amfibi sebagai moda transportasi publik di Ibu Kota Negara baru sedang dilakukan.
Hal tersebut diungkap oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
BACA JUGA: Luar Biasa... Kekayaan Ketua Wantimpres Wiranto Bikin Melongo
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, dalam diskusi panel dengan tema "Urgensi dan Kesiapan Pemindahan Ibu Kota Negara" di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM, Yogyakarta, bahwa sekarang sedang dilakukan semacam survei kajian.
"Ada beberapa (negara) yang sudah menerapkan teknologi itu dan saya ingin tahu seperti apa," kata Budi Setiyadi Sabtu (14/12).
BACA JUGA: Berjuang di Timor Timur, Hidup Mati Prabowo Subianto
Budi menjelaskan, bahwa bus amfibi memungkinkan digunakan sebagai moda transportasi di daratan dan perairan.
Apalagi menurutnya secara geografis di calon Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur banyak terdapat sungai.
BACA JUGA: Erick Thohir Blak-blakan Godaan di Garuda: Wanita Cantik dan Uang
"Ibu Kota Negara baru kan banyak sungai jadi memungkinkan," kata Budi.
Menurut Budi, penggunaan bus amfibi justru lebih sederhana dan membutuhkan biaya yang relatif lebih murah.
BACA JUGA: Mau Tahu Kenapa Sandiaga Uno Tolak Tawaran Erick Thohir? Ini Dia
Hal itu disebabkan, karena tidak memerlukan pembangunan dermaga untuk transportasi di perairan.
"Kalau mobil bus seperti itu tidak butuh dermaga, cuman mungkin (butuh) plengsengan untuk turun (bus amfibi) saja," ujar Budi.
BACA JUGA: Terkuak! Kepala Daerah Simpan Rp 50 Miliar di Rekening Rumah Judi
Budi menegaskan, bahwa rencana itu tak main-main untuk dikaji di Ibu Kota Negara baru.
"Kemarin sudah ada beberapa yang ingin presentasi ke saya terkait bus amfibi ini," tutup Budi.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News