GenPI.co - Aktivis budaya, Alissa Wahid menekankan rasa persaudaraan dan toleransi yang hangat sangat penting diterapkan oleh segenap lapisan masyarakat.
Komponen itulah yang menurutnya bisa mengikat rasa persatuan dan kesatuan di tengah Indonesia yang penuh keragaman ini.
“Indonesia ada karena keberagaman, kalo tidak ada keberagaman tidak perlu ada Indonesia. Disini ada orang Jawa coba angkat tangan? orang Batak? Orang Papua? orang Tionghoa? Orang katolik, orang Budha, orang Islam? Ada gak yang lebih Indonesia dari yang lainnya?,” terang Alissa saat membuka diskusi ‘Inovasi Merawat Budaya’ di acara Milenial Fest 2019, di Balai Sarbini, Jakarta, (14/12).
Hal ini dikatakan puteri pertama Gus Dur itu mengingat dengan isu munculnya salah tafsir keberagaman generasi muda terhadap nilai dan norma keluhuran negeri ini.
Menurutnya hal ini harus disikapi secara serius apalagi jika sampai menyebabkan lunturnya nilai Pancasila sebagai falsafah bangsa.
BACA JUGA : Kearifan Budaya Yogya Pukau Delegasi Simposium Tekstil ASEAN
"Merawat Indonesia itu tidak dengan slogan, baju 'Aku Cinta Indonesia’, ataupun baju adat, tapi dengan nilai-nilai itu sendiri," imbuh Alissa.
BACA JUGA : 3 Destinasi Bersejarah di Pontianak, Mengupas Budaya Suku Dayak
Untuk itu, yang bisa dilakukan oleh generasi sekarang adalah meningkatkan semangat persaudaraan, toleransi dan saling rukun terhadap sesama.
Ia pun juga mengajak generasi muda untuk bijak dalam menyerap segala informasi yang tersebar di media sosial. Salah satunya dengan tidak mudah terprovokasi dengan adanya isu hoaks yang cepat menyebar.
Ia menambahkan penanaman wawasan kebangsaan harus disertai contoh di kehidupan sehari-hari, tanpa contoh itu akan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. “Hal inilah kemudian membuat anak-anak muda mudah menyerap ideologi-ideologi lain dari medsos.” tukasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News