Presiden Jokowi Joss Banget, Tegas dan Tidak Takut Mafia Migas

16 Desember 2019 17:49

GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengungkap, sudah mengetahui orang yang doyan mengimpor minyak dan gas (migas), dan mengingatkannya untuk berhati-hati.

Presiden Jokowi menegaskan hal tersebut saat Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di Istana Negara, Senin (16/12).

BACA JUGAMerasa di PHP Menterinya, Presiden Jokowi Luapkan Kekesalannya

Menurut Presiden Jokowi, bahwa Indonesia selama puluhan tahun punya masalah besar terkait defisit transaksi berjalan, dan defisit neraca perdagangan.

Hal tersebut disebabkan oleh impor yang lebih besar dibanding ekspor.

BACA JUGA: Wantimpres Wiranto Blak-blakan: Jangan Meminta Saya Mundur

"Dikit-dikit impor. Dikit-dikit impor. Terutama yang berkaitan dengan energi, barang modal dan bahan baku. Sebenarnya barang modal dan bahan baku enggak apa-apa. Karena bisa re-ekspor. Tapi yang berkaitan dengan energi, luar biasa kita," ungkap Jokowi.

Presiden menggambarkan bahwa minyak yang dulunya tidak diimpor oleh negara kita, sekarang diimpor bahkan jumlahnya tidak tanggung-tanggung.

BACA JUGA: Pak Jokowi Membisiki Puan Maharani, Jangan Lebih dari 3 Bulan...

"Impor minyak kita mungkin kurang lebih sekarang ini 700-800 barel, 700-800 ribu barel. Betul Pak Menteri? Kurang lebih ya. Per hari. Jangan mikir per tahun. Baik itu minyak maupun gas," sebut Jokowi.

Menurut Gubernur DKI Jkarta ini, kebiasaan impor juga terjadi pada turunan petrokimia. 

BACA JUGA: Efisien ala Erick Thohir, Hobi Petinggi BUMN Tak Tersalurkan Lagi

Hal tersebut, membenani keuangan negara dan mengakibatkan terjadinya defisit. 

Namun, selama bertahun-tahun masalah ini tidak selesai.

BACA JUGA: Menhan Prabowo ke China, Misi TOT Jet Siluman atau Rudal DF-17?

Padahal menurut Presiden kebutuhan gas sebetulnya bisa diperoleh dari batubara yang disubtitusi menjadi gas. 

Sehingga tidak perlu impor. Apalagi batubara yang dihasilkan Indonesia melimpah.

"Yang senang impor ini, bukan saya cari. Sudah ketemu siapa yang senang impor, sudah ngerti saya. Hanya perlu saya ingatkan bolak-balik, hati-hati. Kamu hati-hati. Saya ikuti kamu," ungkap Jokowi.

BACA JUGA: AHY Terhempas Lagi Masuk Lingkaran Istana? Ini Kata Analis...

Dari penjelasannya, Presiden Jokowi sepertinya sudah bertemu dengan pelaku impor tersebut dan memberikan peringatan cukup keras untuk tidak menghalangi program pemerintah.

"Jangan menghalangi orang ingin membikin batubara menjadi gas, gara-gara kamu senang impor gas. Kalau ini bisa dibikin, ya sudah, enggak ada impor gas lagi. 'Ya saya kerja apa Pak?' Ya itu urusanmu, kamu sudah lama menikmati ini," tutur Jokowi.

Presiden Jokowi juga menjelaskan, bahwa kondisi serupa menurutnya juga terjadi pada impor minyak. 

Indonesia menurutnya masih memiliki sumur-sumur yang bisa ditingkatkan produksinya. 

Namun itu tidak dilakukan karena masih ada yang senang mengimpor.

Karena itu Presiden Jokowi meminta masalah ini diselesaikan. Transformasi ekonomi yang diprogramkan menurutnya harus tercapai. 

Sementara untuk pemerintah daerah di minta memberikan dukungan penuh untuk mewujudkannya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co