Pariwisata Buka Peluang Investasi Rp 500 Triliun di 2019

31 Oktober 2018 01:07

Ladang investasi super luas dibuka sektor pariwisata untuk tahun 2019. Penawaran angka investasinya fantastis Rp. 500 Triliun. Penawaran ruang bisnisnya merata di semua lini. Ada 10 Destinasi Pariwisata Prioritas hingga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Tumbuh besar, pariwisata Indonesia membuka peluang investasi paling menjanjikan untuk tahun depan. Nilai potensial Rp 500 Triliun ini terbagi dalam 2 kanal. Ada investasi dan pembiayaan pariwisata. Untuk proporsinya, pembiayaan pariwisata memiliki slot 59%. Sisa slot 41% ditawarkan investasi pariwisata. Penawaran menggiurkan ini disampaikan dalam Rakornas IV Pariwisata di Jakarta, Selasa (30/10).

“ Pariwisata memberikan peluang investasi yang besar tahun depan. Angka potensinya pun sangat besar. Ini tentu menjadi peluang bagus. Hampir di semua lini pariwisata memiliki iklim tumbuh yang positif,” ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya, Selasa (30/10) malam.

Untuk kanal investasi pariwisata, nilai yang ditawarkan mencapai Rp. 205 Triliun. Secara garis besar nilai untuk investasi pariwisata terbagi menjadi investasi pemerintah dan swasta. Slot investasi pemerintah ini dialirkan melalui lini infrastruktur penunjang pariwisata. Nilainya mencapai Rp170 Triliun atau 83% dari postur yang dimiliki. Investasi swasta masih memiliki proporsi 17% dengan nilai riil Rp35 Triliun.

“ Pengembangan infrastruktur penunjang akan terus dilakukan. Hal ini untuk mendukung mobilitas dan arus masuk wisman. Potensi investasi tetap terbuka bagi swasta. Angka Rp35 Triliun kalau dioptimalkan akan memberikan keuntungan besar,” terangnya lagi.

Pada beberapa tahun terakhir, pariwisata menjadi komoditi ‘seksi’. BKPM mencatat, pariwisata tumbuh 14% hingga 17% setiap tahunnya. Respon bahkan sudah diberikan investor Qatar, Rabu (1/8). Melalui Qatar Investment Authority (QIA), mereka mengalirkan investasi sebesar USD500 Juta. Actionnya berupa pembangunan hotel bintang 5 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, hingga pengembangan bandara.

Baca Juga : Arief Yahya Optimis Performa Pariwisata 2019 Meningkat

“ Dengan berkembangnya target wisman setiap tahunnya, otomatis menarik pertumbuhan bisnis positif. Investasi pada 10 Destinasi Pariwisata Prioritas selalu menjanjikan, pun serupa KSPN. Bagi para investor tampaknya harus selalu menetapkan pariwisata sebagai prioritas investasi utama,” tutur Menpar.

Alternatif juga diberikan pariwisata Indonesia bagi para investor. Mereka menawarkan investasi Rp.295 Triliun untuk lini pembiayaan pariwisata. Porsi besar lalu diberikan bagi kalangan swasta dengan nilai pembiayaan Rp285 Triliun. Rincian slotnya terdiri dari, Rp230 Tiliun diberikan bagi industri keuangan perbankan. Untuk indsutri non-bank diberi porsi Rp10 Triliun, lalu pasar modal Rp 45 Triliun.

Postur pembiayaan pariwisata kecil dimiliki pemerintah. Nilainya hanya Rp10 Triliun. Alokasinya pun diarahkan untuk LPEI, PT SMI, PT SMF, PT PII, PINA, hingga LPDB. Menteri yang sukses membawa Kemenpar No. 1 dan jadi  #TheBestMinistryTourism2018 se-Asia Pasifik di Bangkok lalu menambahkan, pembiayaan pariwisata tetap menjadi lini menjanjikan.

Mengacu progress 10 Destinasi Pariwisata Prioritas, prosentase pengembangannya 101,1% di sepanjang tahun 2018. Progress besar ditunjukan Labuan Bajo dengan prosentase 120,5%. Memiliki area 400 Hektar, Labuan Bajo menyediakan potensi investasi USD1,2 Milyar. Memiliki kawasan ekonomi khusus (KEK), postur besar investasi ditawarkan beberapa destinasi.

Secara umum, 10 Destinasi Pariwisata Prioritas memiliki 4 KEK. Kawasan ini adalah Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Mandalika, dan Morotai. Peluang investasi besar ditawarkan Tanjung Lesung dengan nilai USD4 Miliar dan potensi areanya 1.500 Hektar. Untuk Mandalika membuka investasi USD3 Miliar dengan luas 1.175 hektar, Morotai berpeluang USD2,9 Miliar, lalu USD1,4 Milyar di Tanjung Kelayang.


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co