GenPI.co - Lima anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) periode 2019-2023 telah dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta.
Lima anggota Dewas KPK, yakni mantan pimpinan KPK jilid I Tumpak Hatorangan Panggabean (Ketua Dewas KPK), mantan Hakim Konstitusi Harjono.
BACA JUGA: Potensi Gempa Megathrust di Malang: Magnitudo 9, Tsunami 17 Meter
Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Kupang, Nusa Tenggara Timur Albertina Ho, mantan Hakim Agung di Mahkamah Agung Artidjo Alkostar, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sjamsuddin Haris.
Berdasarkan pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada situs https://elhkpn.kpk.go.id.
BACA JUGA: Ada Bencana Besar, Indigo Roy Kiyoshi Melihat Tumpukan Mayat
Ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean memiliki total kekayaan Rp9.973.035.895 yang dilaporkannya ke pada 10 Maret 2019 atas kekayaan yang diperolehnya selama tahun 2018.
BACA JUGA: Menhan Prabowo Boyong Sukhoi-35 Rusia, Amerika Langsung Meriang
Ketua Dewas KPK ini melaporkan harta kekayaannya saat menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II.
Tumpak tercatat memiliki harta berupa dua tanah dan bangunan senilai Rp3 miliar yang berada di Jakarta Timur.
BACA JUGA: Pak Jokowi Lupa Umur: Berpenampilan Anak Muda, Gue Bangetlah...
Sementara lain, Tumpak juga memiliki harta satu kendaraan roda empat senilai Rp500 juta.
Juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp203.800.000 serta kas dan setara kas senilai Rp6.269.235.895.
BACA JUGA: Mulan Jameela Kelewat Cantik, Bikin Anggota DPR Matanya Meleng
Kedua, Mantan Hakim Konstitusi Harjono memiliki total kekayaan Rp13.815.400.000. Yang bersangkutan terakhir melaporkan kekayaannya pada 23 Februari 2019 atas kekayaan yang diperolehnya selama tahun 2018.
Harjono tercatat memiliki total 10 tanah dan bangunan senilai Rp6,3 miliar yang tersebar di Nganjuk, Sidoarjo, Bantul, Kota Surabaya, dan Mojokerto.
BACA JUGA: Pesona Puteri Indonesia Frederika Cull, Membuat Mata Berbayang
Juga tercatat memiliki total empat kendaraan roda empat senilai Rp433 juta.
Harjono juga memiliki harta bergerak lainnya serta kas dan setara kas masing-masing senilai Rp75 juta dan Rp7.007.400.000.
BACA JUGA: Wow.. Rebusan Daun Pandan Ini, Bikin Suami Terbuai Tak Sadar Lagi
Ketiga, yakni Albertina total memiliki kekayaan senilai Rp1.179.725.534. Yang bersangkutan terakhir melaporkan kekayaannya pada 4 April 2019 atas kekayaan yang diperolehnya selama tahun 2018 sebagai Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan.
Albertina memiliki tiga tanah dan bangunan senilai Rp1.009.699.050. Selanjutnya memiliki dua kendaraan roda empat dan satu kendaraan roda dua senilai Rp171.500.000.
BACA JUGA: Rebusan Daun Pepaya Ini, Bikin Suami Serasa Bersama Bidadari
Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan ini juga memiliki harta bergerak lainnya dengan total Rp4.155.000 serta kas dan setara kas Rp894.371.484.
Akan tetapi, Albertina tercatat memiliki utang Rp900 juta.
BACA JUGA: Rebusan Daun Serai Bikin Nagih, Darah Tinggi pun Langsung Ngacir
Keempat, yakni Artidjo memiliki total kekayaan Rp181.996.576 yang dilaporkannya pada 29 Maret 2018 dengan jabatan Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung.
Artidjo tercatat memiliki dua tanah dengan total Rp76.960.000 yang berlokasi di Sleman.
Artidjo juga memiliki dua kendaraan masing-masing Mobil Chevrolet Minibus Tahun 2004 dan Motor Honda Astrea Tahun 1978 senilai Rp41 juta.
BACA JUGA: Makhluk Tak Kasatmata itu Mengikutiku dari Bandung, Siapa Dia?
Artidjo juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp4 juta serta kas dan setara kas Rp60.036.576.
Hanya Sjamsuddin yang namanya tidak tercatat dalam LHKPN.
Lantas, seperti apa bila dibandingkan dengan harta kekayaan Menteri BUMN Erick Thohir?
Sejauh ini, sulit ditemukan data akurat kekayaan Erick Thohir. Untuk kepastiannya bisa menunggu Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), karena banyak media justru memuat harta kekayaan kakaknya, yakni Garibaldi Thohir atau ayahnya Teddy Thohir.
Namun, menurut beberapa sumber yang layak diperhitungkan, jumlah kekayaan Erick Thohir diperkirakan mencapai 12 triliun. Untuk angka pastinya, Kita tunggu saja Menteri BUMN ini melaporkan LHKPN ke KPK.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News