Presiden Jokowi Didesak Copot Erick Thohir, Arief Ungkap Ini...

26 Desember 2019 13:45

GenPI.co - Kontroversi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang gagal membayar klaim polis jatuh tempo senilai Rp 12,4 triliun terus bergulir ke segala arah.

Bahkan kini, skandal Jiwasraya ini turut menyeret nama Menteri BUMN Erick Thohir sendiri.

BACA JUGA: Menhan Prabowo Subianto Diam-diam Dinasihati Luhut Panjaitan

Adalah Arief Poyuono yang mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencopot Erick Thohir dari jabatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

BACA JUGA: Tsunami Aceh 2004 Pasti Akan Berulang, Ini Bukti Valid BNPB...

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu menyebut, bahwa ada investasi Jiwasraya di saham-saham junk (sampah) hingga di atas 5 persen. 

BACA JUGA: Wow... Paspampres Diusulkan Seperti US Secret Service Amerika

Antara lain saham diduga berkode ABBA, disebut-sebut terkait dengan PT Mahaka Group milik Erick Thohir.

"Nah, jika memang Joko Widodo presiden yang pro-perbaikan BUMN, sebaiknya Erick Thohir dicopot dulu sebagai Menteri BUMN, agar proses penyelidikan kasus Jiwasraya di Kejagung tidak terjadi conflict of interest," ungkap Arief di Jakarta, Kamis (26/12).

BACA JUGA: Wow... Lihat Kehebatan Pasukan Korps Wanita AL Indonesia Ini

Sementara itu kepada DPR, Arief Poyuono berharap untuk segera membentuk panitia khusus terkait Jiwasraya, seperti yang dilakukan ketika kasus pembobolan Bank Century mengemuka beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Luar Biasa... Museum Nabi Muhammad SAW Akan Dibangun di Indonesia

Arief Poyuono menganggap penting, agar semua terungkap ke mana saja dana Jiwasraya dibobol dan siapa saja yang menikmati.

"Jangan sampai proses hukum terhadap kasus ini hanya terkena pada kroco-kroco saja, sementara aktor utama pembobolan tenang-tenang saja dan berlagak bersih di lingkaran Jokowi," bebernya.

BACA JUGA: Air Kelapa, Solusi Alami Penderita Diabetes Tipe-2 dan Jantung

Menurut Arief, bahwa DPR penting meminta pertanggungjawaban Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Karena patut diduga lembaga itu tidak menjalankan tugas pengawasan dengan baik. Kemungkinan hanya memeriksa berdasarkan laporan keuangan fiktif.

BACA JUGA: Radang Tenggorokan? Ini 6 Herbal Alami Tokcer Tanpa Ampun

"Tidak tertutup kemungkinan ada oknum di OJK yang juga menikmati pembobolan Jiwasraya. Kemudian, dua mantan direksi juga, Hary Prasetyo dan Hendrisman Rahim harus mau menjadi whistleblower. Jangan mau dijadikan wadal Jiwasraya," pungkas Arief.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co