Studi: Manusia Tidak Bahagia saat Usia 47 Tahun

15 Januari 2020 23:03

GenPI.co - Studi yang dilakukan Biro Riset Ekonomi Nasional Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa manusia di negara maju tidak bahagia pad ausia 47,2 tahun.

Sementara itu, manusia di negara berkembang merasa tidak bahagia ketika sudah berusia 48,2 tahun.

BACA JUGA: Dikabarkan Diguna-guna Teddy, Anak Sule Bilang Begini

Biro Riset Ekonomi Nasional Amerika Serikat menyimpulkan hal itu setelah melakukan penelitian di 132 negara.

Penelitian dilakukan untuk mengukur hubungan antara kesehatan mental dan usia.

Sang peneliti Professor David Blanchflower dari Darthmouth College menjelaskan, parameter ketidakbahagiaan termasuk rasa putus asa, kegelisahan, kesendirian, dan ketegangan.

Selain itu, parameter ketidakbahagiaan juga meliputi depresi, saraf buruk, kepanikan, dan kegelisahan saat tidur.

Studi juga menemukan hubungan antara kurva kebahagiaan dan pernikahan di AS.

Berdasarkan hasil penelitian, orang yang menikah jauh lebih merasa bahagia.

BACA JUGA: Bursa Transfer Liga Eropa: Muller ke MU, Lacazette ke Atletico

“Menikah memberikan lebih banyak kebahagiaan daripada menjadi lajang,” kata Blanchflower sebagaimana dilansir Bloomberg, Rabu (15/1). (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co