Ganjar Pranowo Tegas Banget, 12 Bulan Gagal Langsung Copot

20 Januari 2020 14:30

GenPI.co - Tanpa tedeng aling-aling Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengancam, akan memberikan sanksi tegas berupa pencopotan beberapa pejabat baru, jika tidak bisa menunjukkan kinerja yang baik selama satu tahun pertama.

BACA JUGA: Erick Thohir Blak-blakan Puji Ahok: Realitas yang Terbaik

"Jika enam bulan pertama memiliki nilai 60, mereka akan diperpanjang enam bulan lagi untuk mendapatkan nilai minimal 90. Akan tetapi, jika tetap 60, berarti gagal dan dapat diturunkan ke jabatan sebelumnya," ungkap Ganjar Pranowo, di Semarang, Senin (20/1).

BACA JUGA: Prabowo Jadi King Maker? 2024 Usung Puan Maharani-Sandiaga Uno

Ganjar Pranowo menyampaikan ultimatum itu, saat melantik dan mengambil sumpah 11 pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemprov Jateng.

Pejabat tersebut adalah Iwanuddin Iskandar (Kepala Biro Hukum), Eddy Sulistyo Bramiyanto (Kepala Biro Perekonomian), Haerudin (Kepala Badan Kesbangpol), Harso Susilo (Kepala Dinas Sosial).

BACA JUGA: Bukan Sandiaga Uno, Ini 2 Tokoh yang Bisa Jadi Penerus Jokowi

Arief Djatmiko (Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman), Sakina Rosellasari (Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi), Cahyono Hadi (Direktur RSUD Dr Moewardi), 

Kemudian, Tri Kuncoro (Direktur RSUD Dr Margono Soekarjo), Alek Jusran (Direktur RSUD Dr Amino Gundohutomo), Heri Dwi Purnomo (Wakil Direktur Umum RSUD Dr Moewardi), dan Yasip Khasani (Wakil Direktur RSUD Dr Moewardi).

BACA JUGA: Honorer K2 Keringat Dingin, Tunggu Deal Penting dari Senayan

Ganjar dengan tegas meminta kepada yang bersangkutan untuk langsung bekerja dari lubuk hati terdalam dengan target jelas, menjadi sumber daya manusia (SDM) yang baik serta menyiapkan tim.

Hal tersebut, menurut Ganjar, dengan harapan investasi di Jateng banyak yang masuk, karena menghadapi tantangan global saat ini, tidak bisa dihadapi dengan biasa-biasa saja.

BACA JUGA: Amerika Serikat Kembali Rontokkan Iran, Lewat Serangan Ini...

"Semuanya harus menyiapkan 'early warning system' (EWS). Rumah sakit sering menjadi contoh reformasi birokrasi yang baik dengan membuat aplikasi dan juara, tapi kalau obat untuk pasien harusnya satu, ya jangan diberi lima. Cepatlah merespons persoalan sosial masyarakat," sentil Ganjar.

Ganjar juga mengingatkan, inovasi, kreasi, prestasi yang dilakukan akan hilang begitu saja jika tidak memiliki integritas, sehingga setiap enam bulan sekali, pejabat akan dievaluasi secara personal.

BACA JUGA: Gibran Tak Dapat Restu PDIP, Ini Kata Analis...

"Jangan merasa kalau sudah duduk 'secure' (aman), kami akan evaluasi terus demi visi misi saya dengan Gus Yasin (Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Red) terlaksana," pungkasnya.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co