GenPI.co - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo mengungkapkan, sekira 280 ribu PNS pusat akan dipindahkan ke ibukota baru.
Rencananya, pemindahan tersebut akan berlangsung pada 2023-2024.
BACA JUGA: Erick Thohir Blak-blakan Puji Ahok: Realitas yang Terbaik
"Presiden bilang, bisa dilakukan bertahap, bisa juga langsung semuanya tergantung kondisi di lapangan. Itu sebabnya, saat ini persiapan pemindahan terus kami lakukan," ungkap Tjahjo dalam rapat kerja Komisi II DPR RI dengan MenPAN-RB dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana di Jakarta, Senin (20/1).
BACA JUGA: Prabowo Jadi King Maker? 2024 Usung Puan Maharani-Sandiaga Uno
Akan tetapi dalam proses pemindahan ini, pemerintah tengah berhitung.
Pasalnya, dari 280 ribu PNS itu ada 15-16 persen yang akan pensiun.
BACA JUGA: Bukan Sandiaga Uno, Ini 2 Tokoh yang Bisa Jadi Penerus Jokowi
Sedang dipikirkan apakah akan yang akan pensiun itu diganti dengan PNS baru atau bagaimana.
Tjahjo menegaskan, seluruh PNS pusat wajib pindah ke ibukota baru karena itu amanat undang-undang.
BACA JUGA: Honorer K2 Keringat Dingin, Tunggu Deal Penting dari Senayan
Selain itu ada ketentuan PNS harus siap dipindahkan di mana saja.
"Tentunya akan ditanyakan dulu, apakah pilih pindah atau tidak. Kalau tidak pindah, ada pilihan pensiun dini. Ini yang sedang kami hitung juga," ungkapnya.
BACA JUGA: Amerika Serikat Kembali Rontokkan Iran, Lewat Serangan Ini...
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi II dari Fraksi Golkar Agung Widiantoro meminta pemindahan PNS ini harus hati-hati.
Sebab, bisa saja banyak yang menolak karena berbagai pertimbangan.
BACA JUGA: Gibran Tak Dapat Restu PDIP, Ini Kata Analis...
Akan tetapi Tjahjo menegaskan, PNS tidak perlu khawatir dengan kesejahteraannya.
Pemerintah akan menyiapkan rumah bagi PNS, menyediakan sekolah hingga perguruan tinggi yang bagus.
BACA JUGA: Wow... Ternyata Ini Senjata Tempur Paling Ditakuti di Dunia
"Di ibukota baru PNS akan hidup enak. Semua fasilitas akan disiapkan pemerintah. Lagipula kalau bertahan di Jakarta, lah semua instansi pusat pindah ke ibukota baru, dia mau kerja di mana," tandasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News