GenPI.co - Anomali cuaca terjadi di Palu, beberapa hari terakhir. Sementara daerah lain berjibaku dengan hujan yang terus turun, suhu udara di ibu kota provinsi Sulawesi Tenggara itu dilaporkan meningkat drastis. Hal tersebut membuat masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan.
Peningkatana suhu udara ini juga dikonfirmasi oleh Stasiun Meteorologi, Klimatologi, dan Goefisika (BMKG) Bandara Mutiara Palu. Kondisi itu dikatakan akan bertahan selama beberapa hari ke depan.
“Catatan BMKG, dalam beberapa hari terakhir ini, suhu udara berkisar 37-38 derajat Celsius,” kata Nur Alim. Kepala BMKG Bandara Mutiara palu dilansir dari Antara.
BACA JUGA: Ngeri, Sudah 17 Orang Meninggal Akibat Virus Korona Wuhan
Menurutnya, ada beberapa hal yang memengaruhi peningkatan suhu udara itu. Salah satunya adalah posisi Matahari yang menuju ekuator (lintang Palu).
Selain itu, suhu permukaan laut yang tidak mendukung terbentuknya awan karena penguapan sedikit serta massa udara yang tertarik ke wilayah selatan Indonesia.
Nur Alim mengiumbau masyarakat untuk mengantisipasi kondisi itu. Selian mengurangi kegiatan di luar rumah, warga juga diminta minum air lebih banyak agar tetap terhidrasi.
BACA JUGA: Ratusan Pohon Ditebang, Bagaimana Nasib Rusa di Monas?
Salah satu warga palu yang merasakan hawa panas itu adalah Edy Frijot Lamandasa. Ia mangaku, dirinya dan warga lain enggan keluar rumah lantaran merasa tidak nyaman akibat panas.
“Suhu udara meningkat mulai pukul 11.00WITA hingga 15 WITA,” katanya.
Suryadi, pedagan sayur di pasar tradisional Masomba juga mengakui hal yang sama. Ia merasakan panas begitu terik akhir-akhir ini.
"Pokoknya suhu udara sangat berbeda dalam beberapa hari terakhir ini," kata dia.(ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News