GenPI.co - Bagi orang China zaman dulu, wanita memiliki kaki kecil maka dianggap cantik. Oleh karena itu wanita di China memodifikasinya agar menjadi kecil.
Modifikasi itu disebut dengan kaki lotus (lotus feet) atau blumd feet.
Menurut catatan sejarah ada penari cantik di zaman Dinasti Shang. Penari tersebut memiliki kaki sangat kecil dan runcing.
Saat menari gerakannya pun elegan dan indah. Kaisar memuji bahwa kakinya seperti bunga teratai (lotus).
Sejak saat itu, banyak wanita mulai mencari cara agar kakinya mirip sang penari.
Untuk memiliki lotus feet wanita tersebut harus rela merasakan sakit seumur hidupnya. Proses pembuatan kaki lotus dengan cara direndam dalam ramuan khusus yang berupa rempah-rempah, obat-obatan, dan darah hewan.
Kemudian kuku dipotong dan dibentuk agar tidak terjadi infeksi. Setelah itu jari-jari dibentuk dengan cara dibengkokkan dan dipatahkan.
Setelah jari-jari dipatahkan, kaki dibungkus dengan perban khusus yang sudah direndam ramuan-ramuan tertentu. Setelah itu perban akan dibuka pada waktu tertentu untuk melihat kondisi kaki, menjaga infeksi.
Kaki pun kadang harus dipatahkan lagi agar bentuknya ‘sempurna’. Sementara itu, proses ini memakan waktu yang cukup lama hingga bertahun-tahun.
Wanita yang memiliki lotus feet pun tidak mau mengembalikan kakinya ke bentuk semula. Pemilik kaki ini masih ada di zaman modern saat ini lho.
Hal ini dikarenakan masih ada beberapa wanita tua di China yang masih memiliki kaki ini. Hal ini disebabkan mereka sempat menjalani proses tersebut, sebelum dilarang. (*)
Kaki lotus (foto: the guardian)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News