Korban Virus Corona China: Betulkah Berawal dari Sup Kelelawar?

28 Januari 2020 09:41

GenPI.co - Wabah penyakit virus corona yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China telah meresahkan dunia. 

Sejumlah ilmuan mendeteksi asal virus ini dari kelelawar. 

Ada juga analisis terbaru para ilmuwan China yang menunjukkan virus ini ditularkan dari kelelawar ke ular. 

Kedua hewan tersebut diduga menjangkiti manusia, dan terjadi wabah virus corona di China. 

Sampai saat ini belum dapat dipastikan sumber yang menjangkiti virus corona pada manusia, dan terus dilakukan sejumlah penelitian.

BACA JUGA: Buat Rontok! Virus Corona Kini Musuh Bebuyutan Pasar

Sup Kelelawar

Kelelawar menjangkiti manusia, karena warga di Wuhan yang suka mengonsumsi sup kelelawar. Bahkan dilaporkan jenis kuliner ini merupakan hidangan populer di Wuhan.

Dilansir dari The Sun, sebuah studi yang dilakukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan China, People Liberation Army, dan Institut Pasteur of Shanghai, virus ini mengikat protein manusia yang disebut ACE2. 

Diketahui juga, protein pengikat tersebut memiliki kemiripan yang tinggi dengan SARS. 

Dalam kasus SARS telah menewaskan hampir 800 orang dan 8.000 orang terinfeksi di seluruh dunia pada tahun 2002-2003.

BACA JUGA: Aih! Virus Corona Buat Harga Emas Melambung Jauh

Ular

Selain kelelawar, ular krait dan ular kobra juga diduga menjadi penyebab penyebaran virus corona. 

Jenis ular krait merupakan spesies ular elapid yang berbisa dan ditemukan di sebagian besar China tengah, selatan, dan Asia Tenggara. 

Para peneliti menggunakan sebuah analisis kode protein virus corona baru. Mereka juga membandingkan dengan kode protein dari virus corona yang ditemukan pada inang hewan yang berbeda seperti burung, ular, marmut, landak, kelelawar, dan manusia. 

Dalam rantai makanan diketahui bahwa ular sering berburu kelelawar di alam liar. 

Hal ini juga dikaitkan dengan laporan penjualan ular di pasar makanan laut lokal di Wuhan. 

Dengan begitu para peneliti menduga virus tersebut telah melompat dari spesies inang kelelawar menjadi ular dan kemudian ke manusia.

Namun, sampai saat ini masih dalam pencarian terkait adaptasi virus dapat dengan inang berdarah dingin dan berdarah panas. (*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co