Pariwisata menjadi penyumbang devisa negara terbesar dari sektor nonmigas. Bahkan diprediksi tahun 2019 mendatang, pariwisata digadang-gadang akan menjadi yang pertama sebagai sumber pendapatan negara terbesar.
Semua ini tak lepas dari promosi pariwisata yang terus dilakukan Kementerian Pariwisata mengenalkan potensi wisata Indonesia. Ini juga tak lepas dari peran media yang banyak mengulas tentang alam, budaya dan manmade yang menjadi daya tarik Indonesia.
Menilik potensi ini, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) mencanangkan Jurnalisme Sadar Pariwisata. Banyaknya anggota SMSI yang tersebar di 26 provinsi menjadikan media menjadi garda terdepan untuk semakin gencar mempromosikan potensi wisata Indoenesia.
Baca juga: Sebarkan Virus Jurnalisme Sadar Pariwisata di FGD Semarang
"Banyak media online yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia royal memberitakan berbagai hal. Kalau ini dimanfaatkan dan diarahkan untuk hal positif membangun Indonesia, kenapa tidak,” terang Auri Jaya Ketua umum SMSI Pusat. Auri mengatakan itu dalam Focus Group Discussion "Pencanangan Gerakan Jurnalisme Ramah Pariwisata" di Semarang, Sabtu (24/11).
Pria berkacamata ini melanjutkan, SMSI saat ini beranggotakan 300 media online dengan kepengurusan di 27 provinsi. Selain itu, SMSI memiliki Cyber Indonesian Network (CIN), sebuah newsroom digital bersama. Dalam newsroom ini, anggota-anggota SMSI mengirim dan mengambil berita untuk kemudian dipublikasikan di masing-masing portal online mereka.
“Ini luar biasa. Bisa menjadi kekuatan yang besar untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Sebab, SMSI juga terus mendukung Kemenpar untuk mencapai target 20 juta wisatawan asing pada 2019 mendatang,” tambah Auri.
FGD bertajuk Fasilitasi Pengembangan Teknologi Informasi dan Telekomunikasi dipelopori oleh SMSI bekerjasama dengan Kemenpar. Melalui FGD kali ini diharapkan mampu membentengi berita tidak benar atau hoaks saat Indonesia dilanda bencana alam. Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah. Sebab, dampak yang ditimbulkan dari berita hoaks begitu besar terhadap ekonomi pariwisata di Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News