Berita Top 5: Jumlah Korban Corona Mengejutkan, Misteri Nina Bobo

07 Februari 2020 17:50

GenPI.co - Jumlah korban yang terinfeksi dan meninggal karena virus Corona ternyata jauh lebih banyak dibandingkan data yang dibeber pemerintah China.

Tencent, perusahaan terbesar kedua di China, membeberkan data bahwa korban yang terjangkit virus Corona pada Sabtu (1/2) mencapai 154.023.

Angka itu sepuluh kali lipat dibandingkan data yang dipublikasikan pemerintah China.

Sementara itu, korban yang meninggal dunia karena virus Corona mencapai 24.589.

Jumlah itu 80 kali lipat dibandingkan angka yang dibeberkan lembaga berwenang di China.

Dilansir dari Daily Mail, Kamis (6/2), Tencent memublikasikan bocoran itu dalam unggahan berjudul Epidemic Situation Tracker.

Selain membocorkan jumlah korban yang meninggal dan terinfeksi, Tencent juga membeber angka mengenai kasus terduga Corona.

BACA JUGA: China Tutupi Korban Virus Corona, Jumlahnya Ternyata Mengejutkan

 

Nina Bobo adalah lagu pengantar tidur. Saat kecil dahulu, orang tua kerap mendendangkan lagu itu saban malam, dan kita terlelap karenanya.

Namun, lagu Nina Bobo, tidak sedamai yang dibayangkan Ada misteri yang melatarinya, sebuah kisah kelam tragis lagi menyayat hati. Nina Bobo adalah lagu tentang kematian!

Ada beberapa versi kisah mengenai lagu ini. Namun, semuanya bermuara pada hal yang sama.

Konon, Nina adalah sapaan sayang seorang anak blasteran Belanda Indonesia.

Nama aslinya adalah Helenia Mustika van Rodjnik. Ia lahir pada tahun 1871. Namun, tidak diketahui pasti tanggal dan bulan lahirnya.

Ayah Helenia atau Nina adalah seorang composer klasik, sedangkan ibunya adalah seorang penari Jawa.

Helenia adalah satu-satunya anak yang mereka miliki, karena itu ia sangat disayangi.

Dikisahkan, pada suatu ketika saat Helenia masih sangat muda, ia menangis karena tidak bisa tidur.

Ibunya berinisiatif mendendangkan sebuah lagu yang secara spontan terlintas di benaknya.

Di kediaman mereka memang banyak nyamuk. Kondisi itu kemudian menjadi bagian dari lirik yang dikenal hingga saat ini.

BACA JUGA: Inilah Alasan Kenapa Lagu Nina Bobo Tidak Boleh Dinyanyikan

Stigma negatif umumnya melekat pada profesi pramugari yang cantik jelita.

Ada sisi kelam di balik kehidupan glamor mereka. Umumnya bikin gula darah naik.

Pramugari biasanya identik dengan cantik, tinggi, elegan dan travelling keliling dunia.

Mereka sangat disukai banyak cowok lantaran cantik dan dapat menjaga penampilan.

Sayangnya, kabar mengenai pramugari tidak selamanya mengenakkan. Tuduhan tersebut layaknya membenarkan stigma negatif masyarakat mengenai profesi pramugari.

Rumor yang beredar, seorang pilot biasa mengajak pramugari untuk ‘begituan’ di luar penerbangan.

Sebuah artikel yang diterbitkan media Jepang, Shukan Post, membahas soal praktik ini. Artikel ini diterjemahkan dan ditulis ulang The Daily Mail.

Dalam wawancara itu, seorang pramugari maskapai di Jepang menyebut, gaji rendah telah membuat pramugari-pramugari di Jepang mengambil kerja sampingan sebagai pemuas pilot.

BACA JUGA: Pramugari Jepang Cantik, Tapi Sisi Kelamnya Bikin Gula Darah Naik

 

Petarung UFC Khabib Nurmagomedov mengaku enggan dijadikan panutan meski dirinya merupakan atlet berprestasi.

Khabib bahkan menyebut popularitas bisa berefek negatif. Menurut dia, popularitas membuat orang berpikir bahwa sosok yang kondang layak dicontoh.

“Saya tidak seperti itu dan tidak ingin menjadi seperti itu,” tulis Khabib di akun Instagram pribadinya, Kamis (6/2).

Pria 31 tahun itu lantas menyinggung keyakinan dalam agama Islam yang dianutnya.

Menurut Khabib, seorang muslim seperti dirinya sudah memiliki sosok yang sangat pantas untuk diteladani.

“Dia adalah Nabi Muhammad,” imbuh Khabib.

Pria kelahiran Rusia itu menambahkan, tidak ada satu pun petarung ataupun selebritas yang layak dijadikan teladan.

BACA JUGA: Khabib Nurmagomedov: Cuma Nabi Muhammad yang Pantas Ditiru

 

Simulasi Prabowo Subianto dan Puan Maharani sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) 2024, memang telah dirancang jauh-jauh hari.

Hal itu diungkapkan oleh analis politik Pangi Syarwi Chaniago.

Menurut Pangi, mengaitkan duet Prabowo dan Puan Maharani sesuai dengan janji politik Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis (16 Mei 2009).

Saat itu Megawati berjanji akan mengusung mantan Danjen Kopassus TNI AD itu sebagai Capres di Pilpres 2014.

Namun, faktanya berbeda. PDI Perjuangan waktu itu memajukan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Maka dari itu, Pangi menduga janji politik itu akan ditunaikan Megawati pada Pilpres 2024 mendatang.

Caranya adalah dengan mengusung pasangan Prabowo-Puan Maharani.

BACA JUGA: Duet Prabowo-Puan Maharani di 2024, Pelunasan Janji Megawati... (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co