Baca Novel The Da Vinci Code, Bikin Jantung Berdebar

12 Februari 2020 14:10

GenPI.co - Masih ingat dengan cerita film "The Da Vinci Code" pada tahun 2006? Film yang penuh akan teka-teki dan skandal ini diangkat dari novel dengan judul yang sama. 

Cerita kontroversial ini merupakan buah pikir dari novelis ulung Amerika, Dan Brown. Ceritanya dianggap mengguncang iman dan mengancam keberlangsungan suatu tradisi agama. Aksi mendebarkan selalu diselipkan Brown sebagai penambah kemeriahan teka-tekinya.

BACA JUGA: Deddy Corbuzier Rilis Buku, Isinya Soal Motivasi

Novel ini bisa dikatakan sangat sempurna dalam berbagai aspek. Ini merupakan seri pertama dari petualangan Robert Langdon yang merupakan protagonis terbaik yang pernah dibuat oleh Mr. Brown. 

Kalau dilihat dari segi ceritanya, Dan Brown telah berhasil menunjukkan kepiawaiannya dalam mengolah sejarah dan teori-teori konspirasi yang ada.

Penulis menciptakan suasana yang luar biasa mendebarkan dalam setiap bab. Ia mampu membuat banyak orang menjadi percaya bahwa seluruh penjelasan tentang karya seni, arsitektur, dokumen dan pemahaman rahasia dalam novel ini adalah benar-benar akurat.

Bahkan banyak tokoh begitu saja mempercayai cerita fiktif yang dikemas dalam cerita ini. Mereka menggangap ada kebenaran yang terungkap dalam novel ini. 

Cerita diawali oleh Jacques Saunire, seorang ahli simbologi dan kurator seni dari museum louvre, Paris - Perancis. Ia ditemukan meninggal di museumnya dengan tubuh telanjang bulat membentuk sebuah simbol vitruvian man—lukisan karya Leonardo da Vinci—dan perut yang dilukis simbol pentakel menggunakan darahnya sendiri.

Di sampingnya, tertulis juga pesan ‘PS Robert Langdon’ dan sebuah simbol pentakel yang lebih besar mengelilingi tubuhnya. Sebelum meninggal, ia mempunyai janji untuk bertemu dengan seorang simbolog terkenal dari Universitas Harvard yang kebetulan sedang dalam jadwal ceramahnya di Paris.

BACA JUGA: Mengenal Bambang Pamungkas di Pride, Kutipan Bab 2 Buat Merinding

Bezu fache, seorang kepala kepolisian DCPJ (Direction Centrale Police judiciaire) yang menyelidiki kasus ini, meminta Robert Langdon untuk menyelidiki simbol-simbol yang terdapat pada Jacques Saunire. 

Fache sebenarnya mencurigai Langdon, dan telah ia menghapus pesan ‘PS Robert Langdon’ di lantai tersebut demi membuat penyidikan secara tidak langsung tersebut berjalan lancar.

Tapi ditengah-tengah penyidikan, salah seorang agen Kriptologi dari DCPJ dengan lihai memberi tahu Langdon yang sebenarnya tentang maksud Bezu Fache tersebut. Kriptolog tersebut adalah Sophie Neveu, cucu dari Jacques Saunire.

Langdon mempercayai ucapan Sophie tersebut. Dengan bantuannya ia lalu melarikan diri dari incaran Fache. Bezu Fache pun tak segan langsung menjadikannya tersangka dan buronan. Pemberitaannya segera menyebar di media. 

Bersama Sophie Neveu, ia memulai petualangan memecahnkan pesan tersembunyi di balik simbol-simbol dari kematian Jacques Saunire tersebut, yang kemudian membawa mereka pada fakta bahwa Saunire adalah seorang mahaguru dari organisasi rahasia bernama biarawan sion. 

BACA JUGA: Suka Ngopi di Janji Jiwa? Ada Pemandangan Gunung di Kedai Ungaran
 
Berdasarkan fakta yang mereka dapat tentang holy grail, petualangan berlanjut menuju London menggunakan pesawat pribadi Teabing. Di sana, Cryptex berhasil direbut oleh Remy Legaludec—pelayan Teabing—dan  juga tawanan mereka, Silas—seorang anggota Opus dei, yang ternyata keduanya bergerak di bawah perintah seseorang yang disebut sang guru.

Novel ini tidak tergesa-gesa dalam menyampaikan ceritanya, sehingga tidak terkesan mengejar klimaks. Para pembaca dibuat betul-betul penasaran. Sehingga pembacalah yang akan tergesa-gesa dalam membacanya. 

Hal ini dikarenakan pembaca menuntut jawaban akan teka-teki yang ada sehingga menjadi kecanduan untuk terus membaca dan membaca setiap bab yang ada.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co