Bandara Internasional Lombok Terus Dikuatkan

06 April 2018 00:04

PT. Angkasa Pura (AP) 1 terus membenahi Bandara Internasional Lombok. Soliditas antar elemen ditingkatkan, termasuk penguatan fisik infrastruktur bandara. Manajemen bandara juga dipermanis dengan regulasi ramah bagi maskapai penerbangan.

Menjadi rangkaian program AP I, Collaborative Destination Development (CDD) juga diterapkan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dengan konsep Focus Group Discussion, agenda ini pun digelar di Golden Palace Hotel, Lombok, Mataram. Pesertanya dari berbagai elemen. Ada wakil dari Pemeeintah Provinsi NTB, Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan, ASITA, PHRI, Maskapai, hingga Pelaku Bisnis Pariwisata.

“Kami tetap memiliki komitmen untuk mendorong pertumbuhan wisatawan mancanegara. Untuk itu, program ini rutin digelar,” ungkap Direktur Utama PT. Angkasa Pura I Faik Fahmi, Kamis (5/4).

Secara perinsip, penguatan sistem memang terus dilaksanakan oleh AP I kepada bandara yang menjadi anggotannya. Mendukung pemenuhan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), upgrade pun diterapkan di Bandara Internasional Lombok. Pengembangan dilakukan di apron barat dan timur. Harapannya agar bisa menampung 4 pesawat berbadab besar.

Komposisi sistem zona drop dan pick up pun ditata ulang. Lantai 3 Bandara Internasional Lombok juga disulap menjadi ruang tunggu keberangkatan. Bukan hanya semakin luas, mobilitas wisatawan juga jadi semakin mudah. Demi memanjakan penumpang, bandara juga menambakan 2 garbarata. Tidak lupa juga ada perpanjangan koridor terminal ke parking stand.

“Perbaikan ini kami lakukan untuk mendukung kenyamanan wisatawan. Kami juga berharap mereka semakin leluasa saat berada di dalam badara. Beberapa perbaikan sebelumnya juga sudah dilakukan. Kami fokus menambah keindahan bandara,” ujarnya lagi.

Penyempurnaan penampilan memang diberikan bagi Bandara Internasional Lombok. Beautifikasi area terminal diberlakukan demi menambah kenyamanan wisatawan. Toilet disulap semakin bersih dan harum, termasuk penyempurnaan detail teknis smoking area. Landscape taman diperbarui bahkan dibuat lebih indah dengan penambahan bunga dan ornamennya.

“Kami harus menampilkan citra bandara yang prima. Tujuannya tentu agar menarik. Berbagai upaya perbaikan memang diarahkan untuk menampilkan kesan yang baik dari pariwisata di NTB secara umum,” terangnya.

Berbagai progress positif memang terus dibukukan Bandara Internasional Lombok. Sebab, grafik traffic bandara terus naik. Pada 2017, Bandara Internasional Lombok memiliki jumlah pergerakan pesawat 37.684. Jumlah tersebut naik 2,01% dari tahun 2016 yang mencapai 36.943 pergerakan pesawat. Dari angka tersebut, dampaknya pun positif bagi jumlah kunjungan wisatawan.

Di tahun yang sama 2017, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 3,5 juta. Angka tersebut naik 14% dari 2016. Traffic pergerakan wisatawan juga naik 4,92% di angka 3,58 juta pada 2017. Pertumbuhan positif terlihat dari traffic wisatawan mencanegara yang mencapai 310.712 orang. Jumlah itu pun naik 17,4%. Lalu, traffic wisatawan nusantara hanya beranjak 3,67% dengan jumlah 3,14 juta orang.

“Semua lini tumbuh positif di Bandara Internasional Lombok. Kondisi ini tentu masih bisa dikembangkan lebih optimal lagi. Bagaimanapun kami harus mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara baik didaerah maupun nasional,” kata Faik lagi.

Mendukung kenaikan jumlah wisatawan, upaya penambahan rute baru penerbangan terus dilakukan. AP I memang gencar mengajak maskapai terus membuka rute baru baik mancanegara maupun area domestik. Demi menarik minat maskapai membuka rute bagi Bandara Internasional Lombok, AP I pun kembali meluncurkan paket insentif.

Sama seperti bandara lainnya, paket insentif diantaranya diskon 50% untuk landing fee selama 6 bulan. AP I juga memberikan free biaya promosi selama 1 bulan di Bandara Internasional Lombok. Berbagai treatment yang dilakukan AP I terhadap Bandara Internasional Lombok dan industri pariwiatanya pun mendapat apresiasi Kementerian Pariwisata.

“Komitmen AP I bagi kemajuan unit bisnisnya dan pariwisata Indonesia memang luar biasa. Pariwisata Indonesia saat ini butuh rute baru, terutama poros mancanegara. Sebab, pemenuhan target kunjungan wisatawan mancanegarra semakin besar dan itu harus tercapai,” terang Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co