Berita Top 5: Stafsus Ganteng Meski Kebanjiran, Penangkal Corona

26 Februari 2020 17:50

GenPI.co - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengaku pesimistis, penyelesaian masalah honorer K2 akan tuntas di 2023.

Hal tersebut diungkapkan Bima, mengingat prosesnya yang berliku-liku dan berbelit-belit.

"Saya rasa masalah honorer K2 enggak akan tuntas sampai 2023. Ini akan loncat ke tahun berikutnya," beber Bima kepada JPNN.com, Selasa (25/2).

Menurut Bima, panjangnya proses penyelesaian honorer K2 lantaran menyangkut lintas instansi, baik pusat dan daerah.

Karena, ada sebagian kepala daerah tidak mau mengangkat honorer K2.

Namun, banyak juga yang mau angkat karena didorong DPRD.

"Jadi memang masa transisi sesuai PP Manajemen PPPK (pegawal pemerintah dengan perjanjian kerja) yang ditenggat 2023 tidak akan selesai," ungkapnya.

Oleh karena itu, melihat panjangnya proses penyelesaian honorer K2, Bima menambahkan, akan sulit bila DPR RI malah menambah yang non-kategori masuk barisan yang harus diangkat menjadi ASN.

BACA JUGA: Nasib Honorer K2 Masih Suram, Kepala BKN Pesimistis...

 

Kapal Perang Kharg milik Republik Islam Iran mengunjungi Indonesia, tepatnya ke Jakarta.

Kapal perang Iran ini merupakan salah satu kapal perang yang selalu dipantau oleh negara Adidaya Amerika Serikat dan sekutunya.

Kapal Perang Kharg Iran ini bertanggung jawab atas logistik dan bantuan terhadap operasi. Kharg biasa ditempatkan di Laut Tengah sebagai salah satu kapal patroli.

Kapal perang Iran yang bernama Kharg ini, memasuki Indonesia dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara yang jatuh pada tahun 2020.

"Salah satu agenda yang direncanakan oleh kedua pihak untuk menyambut 70 tahun hubungan diplomatik adalah kunjungan antara kapal kedua negara," jelas Atase Pertahanan Kedutaan Besar Republik Islam Iran, Kolonel Mohammad Behrouz.

Kolonel Mohammad Behrouz mengungkapkan hal tersebut dalam pernyataan tertulis Kedubes Iran yang diterima di Jakarta, Selasa (25/2).

Menurut Kolonel Mohammad Behrouz, kapal Kharg Iran berangkat dari pelabuhan Bandar Abbas Iran dan akan berada di Jakarta, tepatnya di pelabuhan Tanjung Priok, selama empat hari mulai tanggal 25 hingga 28 Februari.

Kolonel Mohammad Behrouz juga menjelaskan, selain kunjungan kapal itu sendiri, sebanyak 300 mahasiswa Akademi Angkatan Laut Iran juga turut berkunjung.

Mereka juga mengikuti sejumlah aktivitas seperti olahraga bersama dengan mahasiswa Akademi AL Indonesia.

BACA JUGA: Kapal Perang Kharg Iran ke Indonesia, Amerika Terus Memantau

 

Tempat tinggal Staf Khusus milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi), Adamas Belva Syah Devara, ternyata turut kebanjiran.

Menurut Belva, dalam satu minggu ini, kediamannya sudah dua kali kebanjiran dan dia harus mengungsi. 

"Ngungsi lagi pagi ini jilid 2. Semakin tinggi dan banjir udah masuk rumah warga. Mati listrik dan sinyal juga," beber Belva di Instagram-nya @belvadevara, Selasa (25/2).

Dalam foto yang diunggahnya, terlihat Belva dan ibundanya menerobos banjir, sambil membawa barang-barang berharga.

Belva mengungkapkan bahwa dirinya harus mengungsi menggunakan bajaj.

Pendiri dan Direktur Utama Ruangguru ini memilih bajaj sebagai alat transportasi karena tidak ada lagi kendaraan yang bisa mereka gunakan.

Ternyata, ini bukan kali pertama Belva kebajiran dan mengungsi.

Dua hari sebelumnya, kediaman Belva juga diterpa banjir yang mengharuskannya untuk mengungsi.

BACA JUGA: Mengungsi Kena Banjir, Staf Khusus Presiden Jokowi Tetap Ganteng

 

Temuan hasil riset yang dilakukan oleh Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga Chaerul Anwar Nidom, saat ini dalam sorotan dunia.

Nidom yang juga alumnus UNAIR ini, berhasil menemukan penangkal virus corona dari sari rempah-rempah (curcuma).

Nidom mengatakan, untuk menghadapi virus corona, masyarakat bisa mengatasinya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung curcuma.

"Di beberapa tempat saya tawarkan apa yang bisa digunakan untuk menangkal virus corona. Kita bisa mengatasinya dengan mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung curcuma seperti jahe, kunyit dan temulawak," beber Nidom seperti dilansir dalam siaran pers Humas UNAIR, belum lama ini.

Saat ini, penemuan Nidom banyak mendapatkan apresiasi. Salah satunya dari Gubernur Jawa Timur Khofifah.

Mantan menteri sosial (mensos) itu mengunggah hasil temuan Nidom di akun media sosialnya.

Jika hasil temuannya tokcer untuk menanggulangi wabah virus corona, Nidom dipastikan sebagai salah satu orang yang memberikan kontribusinya dalam menyelamatkan nyawa manusia yang saat ini menderita karena COVID-19.

BACA JUGA: Hebat... Profesor dari Surabaya Temukan Penangkal Virus Corona

 

Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara (BKN) Suharmen blak-blakan mengungkapkan alasan utama pemerintah menolak menyelesaikan masalah honorer selain K2 alias Non-Kategori.

Hal tersebut karena selain merupakan amanat PP Manajemen PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) yang memberikan batasan transisi hingga 2023, jumlah honorer non-kategori jumlahnya jutaan.

Suharmen mengakui, hal ini akan menyulitkan pemerintah dalam pendataan dan penganggaran.

Menurut Suharmen, menyelesaikan 438.590 honorer K2 saja butuh waktu yang sangat panjang, apalagi ditambah non-kategori.

"Kami tidak tahu asal usul mereka. Kalau dipaksakan harus dimasukkan dalam penyelesaian hingga 2023 ya sulit. Bagaimana pemerintah bisa melakukan pemeriksaan data honorer non-kategori yang jumlahnya jutaan itu," jelas Suharmen yang ditemui usai rapat Panja Aparatur Sipil Negara (ASN) di Senayan, Senin (24/2).

Suharmen menegaskan, pemerintah punya komitmen kuat untuk menyelesaikan masalah honorer K2.

Akan tetapi, bukan berarti seluruh honorer dimasukkan.

"Di rapat memang Wakil ketua Panja bilang soal usulan Badan Legislasi memasukkan honorer non-kategori. Tetapi, tadi kami sudah sampaikan keberatan, karena jumlahnya terlalu banyak," ungkap Suharmen.

BACA JUGA: BKN Blak-blakan Menolak Menyelesaikan Honorer Non-Kategori (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co