Indonesia Negara Pertama Selain Arab yang Punya Museum Rasulullah

27 Februari 2020 17:28

GenPI.co - Umat muslim di Indonesia sebentar lagi akan memiliki museum yang berkaitan dengan syiar agama Islam. Pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Jakarta, akan dibangun di Pantai Timur Ancol, Jakarta. 

Peletakan batu pertama pembangunan museum seluas 6 hektar tersebut sudah dilaksanakan kemarin, Rabu, (26/2). Di lokasi yang dekat dengan Pantai Karnaval, Ancol.

Pembangunan Museum Rasulullah di tanah air ini menjadi yang pertama dilaksanakan di luar Arab Saudi dan mendapat dukungan dari Yayasan Wakaf Assalam yang bermarkas di Jeddah, serta Liga Muslim Dunia yang berkantor pusat di Mekkah, Arab Saudi. 

"Ini sebuah kehormatan, sekaligus amanah bagi rakyat Indonesia yang mayoritas muslim karena mendapat kepercayaan untuk membangun dan memiliki Museum Rasulullah. Indonesia menjadi negara pertama di luar Arab Saudi yang memiliki museum tentang Muhammad SAW," ujar Jusuf Kalla, wakil presiden RI.

Menurut rencana, Museum Rasulullah akan terdiri dari dua lantai dengan total luas bangunan mencapai, 10 ribu meter persegi lebih. 

Selain ruang pameran yang berisi benda-benda bersejarah Nabi serta peradaban Islam, dalam kompleks museum tersebut juga terdapat auditorium, masjid, dan lapangan luas untuk kegiatan agama serta manasik haji.

Dalam museum tersebut juga tak hanya berisikan hadist-hadist yang menceritakan kisah dan perjalanan hidup Sang Tauladan, sehingga masyarakat bisa mempelajari dan mengambil contoh teladan Nabi semasa hidup.

BACA JUGA : Duh, Kawasan Wisata Ancol Terendam Banjir

Tetapi juga kisah-kisah fenomenal dalam perkembangan Islam, seperti Isra Mi’raj, perjalanan hijrah Nabi, hingga maket kota Makkah dan Madinah di zaman Rasulullah hingga era sekarang.

BACA JUGA : Program Ancol Untuk Mendukung Hari Peduli Sampah Nasional

Kepala museum, Syafruddin mengungkapkan pihaknya akan menampilkan benda sejarah dalam 3 dimensi, "Sesuai dengan tehnologi sekarang, sehingga siapapun yang melihatnya akan bisa mengetahui dan mempelajari dengan detail,” katanya.
 
Syafruddin menambahkan, bahwa naskah, manuskrip, litratur, hingga benda-benda bersejarah yang berhubungan dengan Rasulullah tersaji di dalam museum tersebut merupakan hasil dari pengumpulan yang dilakukan selama 14 tahun oleh Yayasan Wakaf Assalam dari berbagai belahan dunia (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co