GenPI.co - Saat melihat trailer Buku Harianku, jadi teringat dengan sejumlah film anak yang diperankan Sherina Munaf di tahun 2000.
“Buku Harianku", merupakan film drama musikal yang bercerita tentang konflik keluarga dari sudut pandang anak-anak yang akan mulai tayang di bioskop Tanah Air pada 12 Maret 2020.
Namun di alur ceritanya, banyak hal yang bisa membuat kamu senyum manis. Terutama sikap sang kakek Kila yang diperankan Slamet Rahardjo.
Berikut sejumlah fakta film Buku Harianku:
BACA JUGA: Drama Musikal "Buku Harianku": Arti Persahabatan Kila dan Rintik
Berawal dari Lagu Kila
Film ini inspirasinya dari lagu Buku Harianku yang dinyanyikan Kila Putri Alam
Kila juga yang dipilih untuk membintangi film Buku Harianku besutan Angling Sagaran.
Lewat film Buku Harianku, merupakan pengalaman pertama Kila menjajal acting-nya.
BACA JUGA: Film Buku Harianku, Paket Komplet Tayangan Mendidik Buat Anak
Slamet Rahardjo pastinya buat kamu tersenyum
Aktor senior ini berperan sebagai kakek Kila yang merupakan pensiunan tentara.
Kila dititipkan ibunya kepada Kakeknya di Desa Goalpara, Sukabumi, Jawa Barat.
Saat berada di rumah kakek ini, sejumlah adegan Kila dan Kakek Prapto pastinya akan membuat kamu tersenyum.
Seperti saat Kila membuatkan kopi buat kakeknya. Lewat tayangan trailernya, sang kakek bukan berterima kasih, malah bertanya siapa Kila. Rupanya sang kakek terkadang pikun.
Dwi Sasono dan keluarga
Film Buku Harianku tentunya menjadi kenangan yang tak akan terlupakan bagi aktor Dwi Sasono.
Karena dalam Buku Harianku, ia beradu peran dengan sang istri, Widi Mulia serta anak mereka, Widuri Putri.
Kabarnya, film ini adalah kali pertama Dwi bermain bersama anak dan istrinya.
Film ini mengisahkan Kila (penyanyi cilik Kila Putri Alam) yang dititipkan kepada kakeknya (Slamet Raharjo ) di Sukabumi, karena ibunya (Widi Sasono) harus bekerja.
Kila kembali bertemu teman masa lalunya yang bernama Rintik (Widuri Sasono). Sahabat kecil Kila itu ternyata tuna wicara.
Bersama Rintik, Kila mendapatkan teman untuk berpetualang. Misalnya di bukit belakang rumah kakek, dan Kila belum pernah mendapatkan pengalaman bermain seperti itu karena tinggal di kota. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News