Peneliti Kedokteran UI: Herbal Tidak Bisa Mengobati Virus Corona

14 Maret 2020 15:10

GenPI.co - Peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Rafika Indah Paramita, mengatakan obat herbal tidak bisa diklaim untuk mengobati penyakit virus corona.

"Untuk senyawa herbal tidak bisa terapi pengobatan apapun, hanya membantu saja," ujar Rafika di Jakarta, Sabtu (14/3).

BACA JUGA: Elektabilitas Ganjar Pranowo Meroket Kalahkan Anies Baswedan

Menurut Dosen di Departemen Kimia Kedokteran Fakultas Kedokteran UI yang bisa mengobati dan menyembuhkan penyakit hanya obat kimia, yakni obat tunggal yang sudah uji klinis.

"Untuk obat herbal sebenarnya tidak bisa diklaim untuk menyembuhkan atau mengobati," katanya.

Sebelumnya, jambu biji mengandung senyawa kandidat potensial yang dapat digunakan sebagai bahan untuk menciptakan obat yang dapat menghambat dan mencegah virus corona, demikian hasil penelitian Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Beberapa golongan senyawa yang berpotensi untuk menghambat dan mencegah virus corona antara lain hesperidin, rhamnetin, kaempferol, kuersetin dan myricetin yang terkandung dalam jambu biji dengan daging buah merah muda, kulit jeruk, dan daun kelor.

BACA JUGA: Anies Tutup 17 Tempat Wisata di Jakarta Gegara Virus Corona

Sejumlah kajian menunjukkan jambu biji (Psidium guajava) dengan daging buah warna merah muda memiliki kandungan senyawa yakni myricetin, kuersetin, luteolin, kaempferol dan hesperidin.

"Saya tidak menyebutkan itu (jambu biji) sebagai terapi (pengobatan COVID-19) karena masih membutuhkan penelitian lebih lanjut," imbuhnya. (ant)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co