Ketika Cinta Beda Agama Harus Aku Hadapi…

19 Maret 2020 13:40

GenPI.co - Aku bersyukur pernah mencintainya, tetapi aku tidak bisa memilikinya. Tembok antara kami begitu tinggi, sulit sekali kami capai. 

Laki-laki itu bernama Gabriel dan aku Aisyah. Mungkin orang sudah tahu dari penyebutan nama. Ya, aku dan Gabriel memang terlibat cinta yang berbeda agama. 

Aku dan Gabriel adalah teman sekolah saat di SMA, dan masuk bareng di satu universitas yang ada di Jakarta. 

Hari-hariku selalu bersama Gabriel, bahkan saat ospek pun ia selalu menemaniku untuk membeli peralatan yang disuruh oleh kakak senior, saat masuk perkuliahan.

BACA JUGA: Hujan Terakhirku Bersama Rona…

Gabriel memang orang yang baik, dia rajin ke gereja. Bahkan dia tidak seperti anak zaman sekarang yang hobi keluar malam. Saat itu malam selesai masa orientasi kami, aku ingin pulang ke kos. Gabriel selalu mengantar aku pulang. 

Malam itu, hujan rintik-rintik. Kami pun melipir untuk mencari tempat berteduh. Aku dan Gabriel memang naik motor, sehingga kami berdua harus segera berteduh. 

Malam itu dingin sekali, bibirku terasa pucat. Gabriel yang saat itu panik setengah mati melihatku kedinginan, dengan spontan ia memelukku untuk menghangatkan tubuhku.

BACA JUGA: Duh! Karma Menghantui Kisah Cintaku

Malam itu terasa cepat sekali, Gabriel orang yang baik. Dia tidak mencari kesempatan. Pokoknya Gabriel orang yang berbeda! 

Keesokan harinya ada yang tidak biasa dengannya. Terlihat lebih ceria, semangat dan wangi. Maklum dia biasanya tampil apa adanya.

Mulai dari kejadian malam itu, Gabriel selalu berpenampilan rapi, tampan dan wangi. Dia juga lebih perduli dan ada bahasa yang dia ucapkan. 

Biasanya Gabriel selalu memakai kata "elu" dan "gue", tapi sejak kejadian malam saat ia memelukku berubah menjadi "aku" dan "kamu".

Tapi aku tidak ambil pusing, aku hanya berpikir karena kami  sudah terlalu akrab. 

Dia lebih sering meneleponku. Sedikit terbawa perasaan, tapi aku selalu mengelak. Karena dia sudah aku anggap sebagai sahabat sendiri. Sikapnya jadi aneh pikirku, tetapi aku suka!

Namun, kenapa saat Gabriel sedang bersama seorang wanita, aku selalu merasa kesal. 

Fix! Aku cemburu. Aku ternyata menyukainya. Tak butuh waktu lama, Gabriel pun tak sanggup menahan kuasa ingin memilikiku sebagai kekasihnya.

Saat itu tahun 2013, aku jadian dengan Gabriel. Kami selalu melakukan hal apa pun berdua, kami selalu bercanda, berbagi cerita. Bahkan aku sering mengantarnya ke gereja, walau hingga depan pintu saja. Gabriel juga sering menungguku salat. 

Lama kelamaan, setelah hubungan ini terus berjalan. Ada yang tidak beres dengan hubungan yang sudah terjalin lima tahun. 

Awalnya itu memang indah, karena kami masih menjadi mahasiswa. Setelah kami sudah masuk ke jenjang pekerjaan, permasalahan selalu saja menghantui kami.

Tembok itu begitu tinggi dan tebal, itulah permasalahannya. Masa depan dan keluarga di tanganku, enggak mungkin aku meneruskan hubungan ini. Kasihan keluargaku yang punya banyak sekali harapan dari diriku.

Namun, aku rasanya tidak bisa hidup tanpanya. Aku sudah terbiasa bersama Gabriel. Akan tetapi, hubungan ini tidak bisa dilanjutkan, karena beda keyakinan.

Gabriel sebenarnya mau melakukan segalanya, demi aku. Aku nggak tahu, apakah harus senang, sedih atau apa! 

Namun, dengan perkataan Gabriel yang ingin mengikut aku, justru membuat aku sangat kecewa. 

Aku memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan dan pulang ke kampungku. 

Gabriel tidak tahu rumahku di kampung di mana. Segala akses untuk bisa menghubungiku pun aku putuskan. Aku mengganti nomor ponselku dan tidak aktif di sosial media.

Aku putus begitu saja dengan Gabriel, aku menyadari akan satu hal. 

Memang indah mencintainya, bukan memilikinya. Aku hanya bisa menyimpan kenangan manis itu di dalam buku diary.

Sekarang, aku tidak tahu keberadaan Gabriel. Mungkin dia sudah memiliki kekasih atau bisa saja sudah berumah tangga. 

Aku hanya berharap dia selalu bahagia. Aku dan dia punya jalan masing-masing. Aku bersyukur sudah pernah merasakan kehangatan kasih sayang yang diberikan Gabriel kepadaku. (*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co