Jumpers di Batam, Michael Learns to Rock Terpukau Indonesia

15 Desember 2018 19:27

BATAM - Michael Learns to Rock atau yang akrab disebut MLTR, menggelar press conference atau jumpa pers di Radisson Hotel Batam pada Jumat (14/12) malam, sehari menjelang konser mereka yang akan digelar pada Sabtu (15/12) malam  di Hotel yang sama.

Press conference ini dihadiri oleh CEO/ Managing Director dari Promotor dari Original Production, Tommy Pratama, General Manajer Radisson Hotel, Gavin Sanders, dan tentu saja personel lengkap MLTR, pemain kibor Jascha Richter, drummer Kare Wanscher, dan gitaris Mikkel Lentz.

Pada kesempatan ini, menjawab pertanyaan dari seorang awak media, Jascha Richter menjelaskan bahwa mereka bukan kali ini saja tampi di sebuah kota yang dianggap kecil, sebelumnya mereka juga pernah tampil di beberapa kota kecil di Denmark.

Yang menarik adalah saat seorang awak media bertanya tentang momen apa yang paling berkesan bagi MLTR di Indonesia?

Mikkel Lentz menerangkan, "Saat itu di tahun 1992 atau 1993, kami sedang berlibur di Bali dan beristirahat di Kuta, dan kami menyempatkan diri mengunjungi sebuah sekolah umum dengan sekitar 200 murid. Saat kami datang, mereka dengan serentak menyanyikan lagu "The Actor". Dan ini membuat kami terkesima" jelas Mikkel Lentz

"Murid sekolah tersebut mengajak kami untuk bernyanyi bersama, dan kebetulan di sana ada beberapa alat musik seperti piano dan lainnya, kami bernyanyi dengan menggunakan alat musik seadanya," lanjut Mikkel Lentz.

"Selesai bernyanyi, murid-murid tersebut selalu berteriak, "Lagi, lagi, lagi!". Dan hal ini sangat berkesan di hati kami." tutur Mikkel Lentz.

Konser yang bertajuk “Still Tour Asia 2018” ini rencananya akan digelar pada Sabtu (15/12) pukul 20:00 wib.

Pada konser kali ini, MLTR akan tampil tanpa diawali oleh band pembuka. Dalam kesempatan ini, MLTR  akan membawakan total 15 lagu yang tentunya merupakan kumpulan hits mereka yang sudah akrab di telinga para fans MLTR di Asia dan Eropa.

Beberapa lagu yang banyak digemari dari MLTR antara lain, Thats Why You Go Away, The Actor, Take Me to Your Heart, Sleeping Child, 25 Minutes dan banyak yang lainnya.

Tingginya animo penonton terlihat dari penjualan tiket yang disediakan oleh organizer telah ludes sejak seminggu sebelum konser ini digelar. Harga tiket untuk konser MLTR dihargai mulai dari kategori silver seharga Rp550 ribu per tiket, Rp750 ribu untuk kategori gold tiket, Rp1,5 juta untuk platinum tiket, dan Rp2,5 juta untuk kategori diamond tiket. Harga tiket tersebut sudah termasuk pajak dan biaya tiket.

MLTR dibentuk pada tahun 1988 saat pemain keyboard, Jascha Richter ingin membentuk sebuah band untuk menyanyikan lagu-lagu ciptaannya. Ia bersama teman sekolah menengahnya, Kåre Wanscher, akhirnya sepakat untuk membentuk sebuah band. Namun karena dirasa janggal bermain hanya dengan dua orang, mereka mengajak Mikkel Lentz dan Søren Madsen untuk bergabung.

Pertama kali mereka bermain bersama dimulai pada tanggal 15 Maret 1988. Mereka merekam lagu demo dan mengirimkannya di kompetisi Rock Grand Prix di Aarhus. Tanggal 22 Mei 1988, merupakan penampilan mereka yang pertama pada kompetisi tersebut dan mereka mendapatkan juara kedua.

MLTR mendapat kesempatan untuk merekam album pertama mereka yang diberi judul Michael Learns To Rock, yang muncul di tahun 1991. Album tersebut tidak terlalu sukses di Amerika, namun sangat mendapatkan antusiasme pendengar di Denmark dan beberapa negara di Asia termasuk Indonesia.

Pada Oktober 1993 MLTR merilis album keduanya, yang berjudul “Colours”. Album ini terjual lebih dari satu juta kopi, yang juga menjadi debut pertama MLTR untuk tampil di Asia. Setelah itu menyusul album ke tiga mereka yang direkam dan diproduksi oleh mereka sendiri, “Played on Pepper” dirilis di bulan Agustus 1995, yang terjual lebih dari satu juta kopi. Album keempat mereka “The Greatest Hits” dengan judul “Paint My Love” pada Mei 1996 terjual tiga juta kopi terutama di Asia. Satu juta kopi lagi terjual untuk llbum ke lima MLTR, “Nothing to Lose”, setelah dirilis pada September 1997. MLTR memilih untuk beristirahat sejenak utuk menghabiskan waktu bersama dengan keluarga dan juga untuk mengembangkan ide baru mereka, setelah tur mereka ke Afrika.

Album “Blue Night” di release tahun 2000 dan terjual dengan baik di Asia. Demikian juga dengan album MLTR yang berikutnya, “Take Me To Your Heart” di tahun 2004”, “Eternity” di November 2008, dan “Scandinavia” pada bulan Juni 2012.

Di album yang berjudul “Scandinavia”  ini, MLTR merilis 11 lagu, yaitu: "Renovate My Life", "Scandinavia", "Hanging On", "Space Commander", "Heaven Is My Alibi", "Icebreaker", "Shanghai In Tokyo", "Crazy World", "Make Me Feel", "Any Way You Want It" dan "Please Forgive Me".

Saat dikonfirmasi secara terpisah tentang event ini, Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar, sangat bersyukur dengan adanya grup band yang terkenal seperti MLTR mengadakan konser di Batam, Kepri. “Hal ini tentunya mengindikasikan bahwa Kepri secara umum serta Batam secara khusus, aman dan layak untuk show kelas dunia, khususnya untuk menarik event pariwisata,” terang Kadisparprov Kepri, Buralimar.

Kadisparprov Kepri, Buralimar juga berharap akan adanya konser serupa yang lebih banyak lagi di masa yang akan datang dari grup-grup band dan artis dunia di Kepri. “Kita dulu pernah punya Asean Jazz Festival yang sudah diadakan tiga kali berturut-turut, dan  karena posisi kita ada di cross border ini, kita dapat memanfaatkannya untuk kegiatan- kegiatan pariwisata setaraf internasional,” lanjut Kadisparprov Kepri, Buralimar

Masruroh, selaku Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar, menjelaskan hal yang senada dengan Kadisparprov Kepri, Buralimar dalam hal ini. “Konser MLTR ini dapat membantu meningkatkan potensi wisata perbatasan (crossborder tourism), serta dapat membantu mengejar angka kunjungan wisatawan manca negara yang ditarget sebanyak 17 juta di tahun 2018 ini.” Jelas Masruroh.

“Kunjungan wisman pada crossborder tourism dapat menyumbang 18 persen dari total kunjungan wisman di tahun 2018 ini. Salah satu daerah yang diharapkan menjadi penyumbang wisman terbanyak melalui crossborder tourism ini adalah Batam” tegas Masruroh, selaku Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar

Pada sisi lain, Menteri Pariwisata Arif  Yahya, sangat mengapresiasi digelarnya konser MLTR ini di Batam, Kepri. “Kepri adalah salah satu crossborder dalam pariwisata Indonesia. Posisi yang sangat strategis ini menjadi magnet bagi kunjungan wisman ke Kepri, terutama dari negara Singapura dan Malaysia. Event ini sangat positif sekali dalam perkembangan pariwisata di Kepri, dan dapat menaikan angka kunjungan wisman ke Indonesia, serta memperkenalkan Batam khususnya ke dunia luar, untuk menjadi salah satu kota yang aman dan nyaman untuk menggelar konser-konser yang serupa di kemudian hari.” Jelas Menpar Arif  Yahya.

Menpar Arif  Yahya juga menjelaskan bahwa, “ Hadirnya grup band MLTR di Batam tidak hanya membidik pasar yang ada di dalam negeri saja, namun juga menarik masyarakat yang ada di negara tetangga, Malaysia, Singapura dan warga Negara lain yang sedang berada di kedua negara tersebut. Peluang kita sangat bagus untuk mengembangkan crossborder tourism melalui event ini” Ungkap Menpar Arif  Yahya.

Menpar Arif  yahya juga menegaskan bahwa, “ Potensi pariwisata perbatasan harus sudah tergarap maksimal di tahun depan. Langkah-langkah strategis untuk mengembangkan crossborder tourism ini, diantaranya adalah mengadakan konser berkelas dunia seperti MLTR yang akan diadakan besok ini di Batam.” Pungkas Menpar Arif  Yahya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cholis Faizi Sobari
MLTR   Batam  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co