Ramalan Pascacorona: Ekonomi Dunia Bakal Meriang

19 April 2020 12:00

GenPI.co - Ramalan sejumlah lembaga ekonomi dunia bikin jantung berdebar keras. Ekonomi dunia diprediksi bakal meriang. Dari lembaga global hingga perbankan, semuanya kompak meramal kesedihan.

Perbankan asal Jerman, Deutsche Bank, bahkan sampai terang-terangan menyebut akan terjadi resesi terburuk sejak Perang Dunia II.
Berikut ramalan kondisi dunia akibat corona, dari 4 lembaga ekonomi dunia. 

BACA JUGA:  Daya Pikat Zodiak Ini Tinggi, Cowok Pasti Terpana

1. JPMorgan

Bank investasi terbesar di AS itu memproyeksikan, resesi ekonomi akibat virus corona akan melanda Amerika dan Eropa pada bulan Juli. Resesi merupakan pertumbuhan ekonomi negatif pada dua kuartal berturut-turut.

Menurut JPMorgan, pertumbuhan ekonomi Amerika pada dua kuartal pertama tahun ini, masing-masing akan mencapai minus 2 persen dan minus 3 persen. Sedangkan Eropa, masing-masing mencapai minus 1,3 persen dan 3,3 persen.

2. Moody’s

Lembaga pemeringkat industri keuangan asal AS itu meramalkan, pertumbuhan ekonomi dunia pada 2020 akan minus 0,5 persen. Angka itu sangat jauh dengan proyeksi awal Moody’s pada akhir 2019 lalu, yang menyebut pertumbuhan ekonomi global 2020 sebesar 2,6 persen.

Perubahan drastis proyeksi ekonomi itu, karena sebelumnya tak terbayangkan akan ada serangan virus corona, yang kini telah meluas setidaknya ke 175 negara di dunia. Salah satu hal buruk yang diramalkan Moody’s adalah terjadinya PHK massal.

Dalam hitungan Moody’s, negara-negara maju akan mengalami kontraksi ekonomi sebesar 2 persen. Sedangkan di negara berkembang masih tumbuh positif 1,9 persen. Sedangkan Zona Euro turun 2,2 persen.

BACA JUGA: Rajin Cuci Tangan Kok Positif COVID-19? Pemicunya Ternyata…

3. Deutsche Bank

Salah satu bank terkemuka dunia asal Jerman ini menyebut, resesi ekonomi yang terjadi akibat virus corona merupakan yang terburuk dalam 80 tahun terakhir. Kondisinya bakal lebih parah dari Perang Dunia II. 

Dalam ramalannya, Deutsche Bank menyebut resesi akan terjadi pada paruh pertama 2020. Tapi kabar baiknya adalah, ekonomi akan segera pulih dan tumbuh kembali sepanjang sisa tahun 2020.

Tim ekonom Deutsche Bank yang dipimpin Peter Hooper, memprediksi ekonomi China yang merupakan kekuatan terbesar kedua ekonomi dunia, akan menyusut 31,7 persen pada kuartal pertama. Tapi akan rebound tajam dalam periode tiga bulan berikutnya. Sementara pertumbuhan ekonomi Amerika akan merosot sebesar 12,9 persen pada kuartal kedua tahun ini.

4. IMF.

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menyebut pandemi virus corona telah berubah menjadi krisis ekonomi dan keuangan. Direktur Pelaksana IMF, KristalinaGeorgieva, bahkan menilai situasinya lebih buruk dibandingkan krisis yang terjadi pada 2008.

Ada sejumlah indikator yang digunakan IMF menyebut ini sebagai krisis ekonomi dan keuangan. Sinyal umum digunakan itu mulai dari resesi ekonomi, pasar saham yang anjlok, kurs yang melemah, dana asing yang keluar terus meningkat, hingga turunnya harga komoditas dan minyak dunia.

IMF juga meramalkan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2020 akan negatif. Salah satu rekomendasi utama IMF, adalah menopang konsumsi rumah tangga, terutama di negara-negara berkembang dan paling miskin di dunia. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co