Kemewahan Busana Berhias Sulaman Karawo

28 Desember 2018 11:42

Mengenakan busana berhias sulaman karawo adalah adalah kemewahan tersendiri, terutama bagi kaum wanita.

Kombinasi warga dan motifnya menjadi daya tarik bagi semua yang melihat, apalagi orang yang memahami proses pembuatan sulaman ini.

Proses sulam karawo yang rumit memberikan arti kemewahan pada setiap busana. Para penyulamnya adalah perempuan Gorontalo yang menekuni pembuatannya berminggu-minggu hingga hitungan bulan untuk mengerjakan motif.

Benang-benang yang terselip di serat kain membentuk motif bunga, geometris atau bentuk lainnya menjadi pusat perhatian.

“Sulam karawo bahkan bisa dipadukan dengan baju batik, tidak hanya pada kain polos yang selama ini ditampilkan,” kata Rosmiyati Abdjul, perajin sulaman karawo, Jumat (28/12/2018).

Sulam karawo saat ini leluasa memasuki semua ragam busana, terutama untuk pesta atau yang didesain khusus. Padahal dulunya sulaman ini hanya ditemukan di taplak meja dan baju koko yang biasa digunakan kaum pria ke masjid.

Perkembangan baru, termasuk mengenalkan motif dan kombinasi benangnya menjadikan sulaman ini bisa diaplikasikan ke dalam ragam  busana.

Biasanya sulaman karawo ini diterapkan pada kain untuk baju, untuk memudahkan orang memilih bahan busana yang akan dikenakan, motif dan polanya, jenis kain, dan warna.

Namun keterampilan yang tinggi kaum wanita Gorontalo telah mampu membuat sulaman karawo pada baju yang telah jadi, baik busana wanita maupun pria.

Para perajin hanya perlu gambar yang akan disulamkan ke baju, mereka akan mengiris serat-serat kain yang vertikal dan horisontal dan mengingat setiap persilangannya menjadi pola strimin.

Pola strimin inilah yang akan disulam dengan ragam warna benang sesuai pola gambar yang diinginkan.

Gaun malam yang anggun juga bisa disulam, bahkan pada kain sutra yang sulit dicabut benangnya helai demi helai pun masih ada wanita Gorontalo yang mampu melakukannya.

Kemewahan  busana ini tidak sekadar dari bahan, namun proses panjang penyulaman dan kerumitannya merupakan  cerita tersendiri. Karena sulaman karawo hanya bisa dilakukan secara manual.

“ Proses pembuatan sulaman karawo ini diawali dengan pencabutan benang helai demi helai pada dengan jarak benang yang terukur, secara vertikal dan horisontal, membentuk pola strimin. Hanya yang berpengalaman saja yang mampu, kalau dilakukan asal-asalan akan merusak kain” kata Rosmiyati Abdjul.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co