GenPI.co - Kebijakan belajar di rumah dan kerja dari rumah membuat kuota internet membengkak. Kuota 10 GB yang biasanya bisa digunakan sebulan, menjadi seminggu. Itu hanya untuk kepentingan sekolah.
Orang tua siswa mulai mengeluh. Kebutuhan membeli pulsa bertambah. Sementara bayaran sekolah nominalnya sama. Tidak ada potongan harga sedikit pun dari sekolah. Metode belajar dari rumah seperti ini dinilai memberatkan orang tua. Yang dibutuhkan sekarang adalah layanan internet murah untuk siswa.
BACA JUGA: Asmara dan Rezeki Zodiak Ini Ampun-ampunan, Hokinya Kebangetan
“Saya biasa pakai 10 giga untuk satu bulan. Sekarang hanya bisa dipakai 1 minggu sejak anak saya belajar dari rumah,” ujar Shinta Anggraini, orang tua siswa yang tinggal di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (7/5).
Itu belum termasuk beban menjadi guru dadakan bagi anaknya. Dia mengaku harus menyiapkan waktu ekstra untuk Najwan, buah hatinya, saat belajar dari TV dan mengerjakan tugas sekolah.
BACA JUGA: Zodiak Ini Mudah Dicintai, Sifatnya Bikin Pasangan Dag-Dig-Dug
“Hape terpaksa digunakan bergantian. Saya juga harus menyiapkan laptop untuk mengerjakan tugas sekolah,” tambahnya.
Membengkaknya pengeluaran karena membeli kuota internet dan naiknya harga sembako di bulan Ramadan dianggap sangat berat. Apalagi ekonomi drop lantaran pandemi virus corona. Beban ekonomi keluarga jadi bertambah luar biasa.
“Mudah-mudahan pemerintah bisa memberikan solusi yang tepat. Khususnya bagi anak-anak yang saat ini harus belajar dari rumah selama Covid-19,” harapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News