Origami dan Keroncong Semarakkan Pasar Karetan

15 April 2018 20:23

Suasana Pasar Karetan semakin semarak. Pasar digital zaman now ini sukses memikat para pengunjungnya melalui origami dan musik kroncong. Mereka juga merangsang sisi kreativitas dari anak-anak melalui demo beragam kerajinan tangan.

Pasar yang berlokasi di kawasan Radja Pendapa, Desa Segrumung, Meteseh, Boja, Kendal, sudah terlihat ramai sejak Minggu (15/4) pagi. Beragam aktivitas terlihat di sana. Kondisi pasar pun menjadi semakin berwarna dengan kehadiran Komunitas Kendal Crafter. Komunitas ini mengajarkan berbagai tips mengenai origami. Koordinator Pasar Karetan Mei Kristanti mengungkapkan, kehadiran Komunitas Kendal Crafter ini membawa warna unik.

“Meski terlihat sederhana, kegiatan melipat kertas ini seru dan sangat menyenangkan. Origami ini sebenarnya juga sangat populer. Oleh karena itu, mereka sengaja hadir di sini untuk membagikan pengetahuannya,” ungkap Mei pada Minggu (15/4).

Origami meeupakan seni melipat kertas yang familiar di Jepang. Tujuannya mengubah selembar kertas datar menjadi rupa tiga dimenasi. Teknik ini tidak menggunakan potongan dan perekat kertas untuk membentuk sebuah obyek. Mei mengatakan, kegiatan ini cukup menyita perhatian. “Respon pengunjung untuk kegiatan ini sangat tinggi. Secara khusus kegiatan ini untuk anak-anak, tapi para dewasa juga tertarik,” kata Mei lagi.

Komunitas Crafter Kendal ini sukses menjadi magnet. Mengusung tema pekan ini 'Kreasi Kerajinan Kertas di Pasar Karetan', pengunjung memang dimanjakan. Kertas untuk membuat origami sudah disiapkan pengelola pasar. Mei juga menerangkan, pegunjung tinggal mengikuti instruksi untuk membuat sebuah obyek. “Semua sudah disiapkan. Mereka tinggal membuat bentuk-bentuk seperti yang diminta. Ada banyak bentuk yang berhasil dibuat,” ujarnya.

Usai bermain origami, keceriaan mereka pun berlanjut. Anak-anak ini pun beradu kreativitas dengan membuat kerajinan tangan. Bahan bakunya tetap kertas, lalu obyek yang dibuatnya adalah bunga-bunga. Lebih menarik lagi, bunga-bunga ini dibuat dengan memanfaatkan kertas dan barang bekas lainnya yang banyak dijumpai di lingkungan sekitar. Mei pun menjelaskan, Pasar Karetan ingin menanamkan jiwa peduli lingkungan sejak usia dini.

“Selain origami, kami juga mengajarkan anak-anak cara membuat kerajinan tangan dari bahan-bahan bekas. Kertas-kertas ini bisa dimanfaatkan untuk membuat berbagai prakarya, seperti bunga-bunga. Hasil dari kerajinan tangan anak-anak ini cukup bagus dan rapi. Semoga dengan memahami ini, mereka akan semakin peduli lagi terhadap lingkungan di sekitarnya. Yang jelas, ada banyak manfaat dari kegiatan-kegiatan ini,” tutur Mei.

Dengan merangsang sisi kreativitasnya, diharapkan ketergantungan anak-anak terhadap gadget ini berkurang. Mereka bisa bermain sembari mengembangkan imajinasinya dalam rupa benda yang riil. “Ada banyak karya-karya yang bisa dihasilkan oleh anak-anak dari sekedar bermain gadget. Dan, membuat berbagai bentuk kerajinan tangan ini jauh lebih baik. Sisi kreativitas anak akan jauh lebih keluar,” ulas Mei lagi.

Kala sang anak dan beberapa dewasa asyik membuat kerajinan tangan, pengunjung yang lain tampak bergembira sambil menari. Mereka terlihat larut dalam alunan musik keroncong. Disediakan khusus bagi pengunjung, musik keroncong ini pun dibawakan secara akustik. “Kami sengaja mendatangkan grup musim keroncong. Mereka itu berasal dari Boja juga. Kami sengaja memberdayakan kreativitas masyarakat sekitar pasar. Jadi mereka ada ruang untuk berekspresi,” katanya.

Beragam lagu-lagu keroncong klasik pun semakin menambah meriah suasana. Andrenalin pengungjung pun semakin naik karena mereka bebas merequest beragam lagu keroncong kesukaan. Semakin menghidupkan suasana, pengunjung pun diajak bernanyi. Mereka terlihat enjoy membawakan beberapa lagu keroncong. Aksi-aksi tersebut pun langsung disambut dengan tepuk tangan.

Beberapa pengunjung pun terlihat aktif mengabadikan aksi rekan dan keluarga mereka yang bernanyi. Seperti seorang camera person peofesional, mereka mengabadikan moment show ini dai berbagai angle. “Musik keroncong seperti ini masih banyak penggemarnya. Mereka juga hafal setiap lirik dari lagu-lagunya. Kami senang karena pengunjung ini mau tampil dan menyumbangkan suaranya bagi yang lain,” jelasnya lagi.

Secara keseluruhan jumlah pengunjung Pasar Karetan relatif stabil seperti pekan-pekan sebelumnya. Mereka pun tampak menikmati suasana beserta kuliner Pasar Karetan. Ada beragam kuliner yang jadi favorit, seperti Nasi Bakar Pasar Karetan, Raja Bubur, hingga Bakso Bathuk Mlumah. Menu lainnya Sate Sentiling yang terkenal sangat instagramable karena warna warninya. Kalau haus, Es Rambut Bidadari dan Dawet Ungu yang paling dicari

Menu lainnya juga gak kalah lezatnya. Sate Brangkal, Gendar Pecel, Soto Pandanaran, Nasi Kuning Yangti, juga Bakul Jenang, dijamin bakal menggoyang lidah. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, inovasi yang dilakukan Pasar Karetan mampu mempertahankan ritme dari jumlah pengunjungnya yang mencapai ribuan orang tersebut. Grafik jumlah pengunjung juga relatif stabil.

“Pasar Karetan semakin mantab dengan polanya. Jumlah pengunjugnya relatif stabil. Mereka sudah memiliki pangsa pasar tetap. Kondisi ini tentu sangat bagus. Saat ini artinya lini-lini bisnis mereka bisa bergerak dengan bagus. Kondisi ini harus terus dipertahankan. Pokoknya jangan sampai turun. Promosi melalui media sosial terus dioptimalkan dan intensitasnya dinaikan,” tutupnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred
Origami   Pasar Karetan   Kendal   GenPI   Jateng  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co