Berita Top 5: Kisah Selir Kim Jong Un, Kabar Baik soal Corona

18 Mei 2020 17:25

GenPI.co - Halo, Sobat GenPI.co. Bagaimana kabarnya? Bagi yang muslim, bagaimana puasanya?

Sembari menunggu waktu berbuka, silakan membaca lima berita terpopuler hari ini.

1. Para Selir Kim Jong Un

Membicarakan fenomena Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un memang tak akan ada habisnya.

Terutama jika membeber mengenai seluk beluk wanita yang ada di sekelilingnya alias selir.

Fakta menarik di Korea Utara adalah adanya kehidupan para selir yang memang dipelihara oleh negara komunis tersebut.

Kim Jong Un memang memiliki banyak selir. Para selir tersebut dijuluki juga sebagai Gippeumjo atau pemberi kebahagiaan atau juga biasa disebut dengan Pleasure Squad.

Tak tanggung-tanggung, selir-selir ini merupakan perempuan muda cantik yang merupakan pilihan.

Gadis calon selir itu dipilih dan dicari hingga ke desa-desa, menurut Independent.co.uk.

Para gadis itu nantinya, bisa dijadikan penyanyi, penari, asisten rumah tangga, dan lain-lain untuk menghibur dan melayani Kim Jong Un.

BACA SELENGKAPNYA: Para Selir Kim Jong Un Memang Benar-benar Pilihan Top!

2. China Musnahkan Sampel Corona

Sebuah pengakuan mengejutkan dari China terkait virus corona (covid-19).

Dikutip dari beberapa sumber, China mengaku telah memerintahkan laboratorium tanpa izin untuk menghancurkan sampel virus corona yang menjadi wabah saat ini pada awal terjadinya pandemi.

Hal tersebut dilakukannya dengan alasan untuk menjaga keamanan semua orang.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo pernah mengatakan, Beijing menolak untuk menyediakan sampel virus corona yang diambil dari pasien.

Ini diungkapkannya tepat pada saat penularan corona pertama kali di China pada Desember akhir 2019 lalu.

Bahkan, Liu Dengfeng, salah seorang pejabat di Departemen Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Komisi Kesehatan Nasional, mengatakan hal tersebut dilakukan di laboratorium tidak resmi, untuk mencegah risiko bencana sekunder yang bisa disebabkan oleh 'patogen tak dikenal'.

Kondisi bisa menjadi sangat buruk jika sampel tersebut tidak dimusnahkan kala itu.

BACA SELENGKAPNYA: China Akhirnya Mengaku Melakukan Pemusnahan Sampel Virus Corona

3. Matahari Lockdown

Beberapa astronom memercayai bahwa saat ini matahari sedang memasuki fase lockdown atau minimum.

Salah satunya adalah Tony Phillips. Dia mengatakan, periode minimum itu berarti aktivitas di permukaan matahari turun drastis.

"Solar Minimum sedang berlangsung. Ini sangat dalam,” kata Phillips sebagaimana dilansir New York Post, Minggu (17/5).

Dia menambahkan, kondisi matahari saat ini merupakan salah satu yang paling dalam sepanjang abad ini.

“Medan magnet matahari menjadi lemah. Sinar kosmik ekstra bisa ke tata surya," imbuh Phillips.

Menurut dia, kelebihan sinar kosmik bisa menimbulkan ancaman bagi kesehatan para astronaut.

Bahaya lainnya adalah ancaman yang kemungkinan besar muncul terhadap para pelancong kutub udara.

BACA SELENGKAPNYA: Matahari Masuk Fase Lockdown, Bencana Besar Bisa Terjadi

4. Kabar Baik soal Corona

Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Karol Sikora menyampaikan kabar gembira perihal virus corona (covid-19).

Menurut pria berkacamata itu, virus corona akan hilang dari muka bumi secara alamiah.

“Ada peluang nyata bahwa virus corona akan hilang secara natural sebelum vaksin apa pun dikembangkan,” kata Sikora sebagaimana dilansir Telegraph, Senin (18/5).

Dia menambahkan, warga Inggris juga sudah memiliki imunitas yang lebih kuat.

Pria yang kini menjabat sebagai kepala medis di Rutherford Health itu menambahkan, pihaknya melihat pola yang sama di mana-mana.

“Kita harus terus memperlambat penyebaran virus. Namun, virus itu bisa mereda dengan sendirinya,” sambung Sikora.

Virus corona sendiri saat ini masih menjadi momok yang sangat menakutkan bagi penduduk dunia.

BACA SELENGKAPNYA: Virus Corona: Mantan Direktur WHO Punya Kabar Gembira

5. Muncul Locust-19 Setelah Corona

Covid-19 rupanya tak hanya satu-satunya wabah yang mengguncang dunia.

Di Afrika, ada Locust-19 yang tak kalah mengerikannya. Daily Star sampai menulisnya sebagai masalah yang lebih serius dari Covid-19.

Locust-19 memang membuat Afrika merana. Wabah ini telah menyebar sejak akhir 2019. Sampai sekarang, wabahnya masih berlanjut.

Wabah ini disebut menyebabkan 30 juta manusia mengalami kelaparan massal di Afrika.

Ketahanan pangan Afrika dibuat luluh lantak. Semua dibuat hancur oleh belalang pembawa Locust-19.

Menurut keterangan, belalang agresif ini merusak tanaman di Somalia, Ethiopia, Kenya, Uganda dan Sudan Selatan pada bulan Januari. Saat ini, gelombang kedua serangan belalang telah bergerak.

Mereka bisa melakukan perjalanan hingga 90 mil dalam satu hari.

BACA SELENGKAPNYA: Setelah Covid-19 Muncul Locust-19, Dunia Makin Merana (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co