Skenario Terburuk New Normal Indonesia, Ini Kata Pakar

04 Juni 2020 13:20

GenPI.co - New Normal ada risikonya. Beraktivitas saat pandemi belum terkendali ada bahayanya. Menurut Sosiolog Bencana yang juga Associate Professor dari Nanyang Technological University (NTU), Singapura, Sulfikar Amir, ada skenario terburuk yang akan terjadi bila new normal tetap diterapkan.

“Kemungkinan paling buruk adalah kita akan melihat gelombang baru atau mungkin gelombang yang sekarang itu akan terus naik lagi. Kita akan melihat banyak orang yang tertular,” kata Sulkifar dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube Lapor COVID-19.

BACA JUGA: Zodiak Paling Happy Sedunia, Hidupnya Dipayungi Dewi Fortuna

Lantas bagaimana dengan Indonesia?

Sulfikar menilai pemerintah Indonesia belum berhasil. Persyaratan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menerapkan normal baru belum terpenuhi.

Dampaknya bisa beda-beda. Maklum, ada kelompok-kelompok yang lebih rentan dibanding kelompok lain. 

Mereka yang tinggal di daerah pemukiman padat punya potensi penularan lebih tinggi. Umumnya warga yang memiliki kemampuan finansial yang terbatas untuk bisa bertahan dalam situasi ekonomi yang sedang menurun.

“Mereka terekspos dengan risiko yang lebih besar ketika harus bekerja dari luar,” kata Sulfikar.

BACA JUGA: Diselingkuhi Itu Bawa Keberkahan, Ini Kata Ahli

Kelompok ini sangat minim menerima informasi mengenai cara membuat diri mereka lebih aman. Perilaku keselamatan mereka juga minim.

Kalau tetap dipaksakan new normal, risiko terbesar adalah Indonesia akan bernasib sama seperti Italia atau Brasil. Akan ada kurva tinggi sehingga pemerintah harus menentukan siapa-siapa saja yang harus dirawat dan siapa yang tidak.

“Akhirnya kita akan melihat ketimpangan sosial yang lebih parah yang termanifestasikan di dalam jumlah korban yang muncul,” tuturnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co