Jabar Hadirkan Inovasi Ventilator Portabel Vent-I untuk Indonesia

27 Juni 2020 08:30

GenPI.co - Alat bantu pernapasan, ventilator, amat krusial selama pandemi covid-19. Virus SARS-CoV-2 menyerang sistem pernapasan dan menyebabkan ancaman kegagalan bernapas bagi pasien terkonfirmasi positif. 

Perguruan tinggi di Jawa Barat yakni Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Institut Teknologi Bandung, serta Rumah Amal Salman, berinovasi membuat ventilator portabel Vent-I yang mudah dioperasikan dan terjangkau guna membantu penyembuhan pasien covid-19. 

BACA JUGAHalau Virus Corona, Indonesia Produksi Ventilator Canggih

Dr. Reza Widianto Sudjud dr., SpAnKAKV, KIC., M.Kes, selaku pengembang sisi medis dan end user Vent-I dari Unpad, mengatakan, ventilator portabel itu sudah lolos uji Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan.

Vent-I pun telah memenuhi standar SNI IEC 60601-1:204 yang memuat persyaratan umum keselamatan dasar dan kinerja esensial.

"Vent-I dinyatakan lolos uji ketahanan. Kemudian, kami lakukan uji klinis. Uji klinis lolos. Setelah itu, kami mendapatkan izin edar," kata Reza di Rumah Sakit Melinda 2 Bandung.

Sebanyak 216 unit ventilator portabel Vent-I sudah didistribusikan ke seluruh Indonesia mulai dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumater Selatan, Kalimantan Timur, sampai Papua Barat. 

"Vent-I ini menjadi inovasi dari Jawa Barat untuk Indonesia. Vent-I dapat membantu penanganan pasien positif COVID-19 di seluruh daerah Indonesia," ucapnya.

Reza mengatakan, target produksi sekitar 800-900 unit sampai minggu ke-2 Juli 2020.

Unit itu diproduksi melalui kerja sama dengan berbagai pihak di Jabar, seperti PT Dirgantara Indonesia dan UMKM Jabar. 

"Jalur produksi assembly dilakukan di Politeknik Manufaktur dan Politeknik Bandung, dibantu beberapa SMK dan melibatkan UMKM," katanya. 

Sedangkan kontrol kualitas dan kalibrasi tetap dilakukan ITB. Mahasiswa ITB, UPI, Polman, dan Politeknik Bandung terlibat selama proses pengembangan, produksi dan kontrol kualitas.

Pengembang sisi medis Vent-I, Dr. Ike Sri Redjeki dr., SpAnKIC, KMN., M.Kes menambahkan, Vent-I menggunakan mesin ventilator PEEP (Positive End-Expiratory Pressure) agar mudah dioperasikan.

Hal itu diterapkan karena tidak semua dokter dan tenaga medis dapat mengoperasikan ventilator advance.

"Kalau memegang ventilator dan salah itu bukan membantu, malah membunuh. Saya coba membuat yang paling sederhana," kata Ike.

Kurangnya sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan ventilator advance mendorong Ike dan tim untuk berinovasi.

Selain SDM, pembuatan ventilator advance memerlukan waktu panjang. Sedangkan, virus SARS-CoV-2 menyebar dengan cepat. 

Maka, pembuatan ventilator dengan mesin PEEP dinilai efektif, tepat guna, dan biaya produksi yang rendah.

Ike menyebut, Vent-I digunakan untuk pasien covid-19 dengan gejala klinis tahap dua agar tidak gagal napas.

"Maka kami coba membuat ventilator yang dapat dioperasikan oleh perawat, dokter umum, atau dokter spesialis yang lain. Bahkan mesin ini bisa dibawa pulang, dan dipakai oleh pasien di rumah," tuturnya.

Ventilator portabel Vent-I menjadi salah satu solusi pemenuhan ventilator di Indonesia. Keberadaan Vent-I, kata Ike, dapat menekan tingkat mortalitas atau kematian akibat covid-19. 

BACA JUGATangani Covid-19, Inovasi Bio Farma Ciptakan Lab BSL 3 Bergerak

"Ventilator yang kami kembangkan dan buat tepat guna, karena tujuannya untuk penanganan covid-19 yang menular begitu cepat. Itu yang sekarang kita butuhkan," katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co