Guys, Isi Buku Filosofi Teras Tak Seberat Judulnya Kok

08 Juli 2020 19:10

GenPI.co - Saat membaca judulnya, bisa dimaklumi jika sejumlah orang mengartikan buku Filosofi Teras merupakan bacaan yang berat. 

Coba untuk pelan-pelan membacanya, sebenarnya, buku ini merupakan pengantar filsafat Stoa sebagai panduan moral generasi muda.

Buku yang menjadi hits di tahun 2019 ini mengangkat filosofi Yunani Kuno sekitar 300 tahun sebelum Masehi atau 2.300 tahun yang lalu. 

BACA BUKU: Faith and the City Berikan Pesan Islam itu Indah

Biasanya filsafat sendiri terkesan berat, tapi tidak bagi Filosofi Teras yang dapat dicerna oleh anak muda masa kini atau generasi Z.

Adapun buku Filosofi Teras dibuat dengan kerja sama sejumlah pihak, seperti illustrator bernama Levina Lesmana, dan si penulis Henry Manampiring. 

Penulis terinspirasi dari buku How to be a Stoic karya Massimo Piggliuci, seorang penulis kenamaan Italia yang juga penganut Stoisisme. 

Jika kamu generasi muda khususnya, merasa sesuatu yang terjadi belum menemukan titik terang, seperti mudah marah, tersinggung dan lain sebagainya.

Maka, Filosofi Teras dapat membuatmu berubah. 

BACA JUGA: Novel Tuilet, Menghadirkan Cerita Menyerupai Film Twilight

Ajaran Filosofi Teras dapat dipelajari dan dilakukan oleh orang awam sekalipun.

“Hidup bebas dari emosi negatif (sedih, marah, cemburu, curiga, baper, dan lain-lain), mendapatkan hidup yang tenteram (tranquil). Ketenteraman ini hanya bisa diperoleh dengan memfokuskan diri pada hal-hal yang bisa kita kendalikan,” tertulis pada halaman 27.

Buku Filosofi Teras bisa didapatkan di toko buku Gramedia dengan harga sekitar Rp 90 ribu. 

Isi buku yang mengandung banyak kutipan menginspirasi ini menjadi best seller pada 2019. Bahkan mendapatkan penghargaan dari Kemendikbud sebagai “Influencer Award The Future Is Here”. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co