Baja Impor Tidak Berlabel SNI, HIPMI Meminta Bantuan Kemenperin

10 Juli 2020 11:41

GenPI.co - Baja impor banyak yang tidak berlabel SNI. Hal ini mendorong Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), meminta kepada Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk memproteksi pelaku usaha industri baja nasional dari gempuran impor.

"Mudah-mudahan kerjasama dengan Kementerian Perindustrian, gemuran baja dari luar atau boleh dibilang unfair lah, serinya diganti, atau penyelundupan bisa kita minimalisir lagi ke depan," ujar Anggawira dalam diskusi webinar Prospek Industri Baja Nasional Pasca Covid-19, Kamis (9/7).

Ia juga meminta agar pemerintah menyiapkan peta nalan atau roadmap.

"Kalau industrinya kuat pasti semuanya juga akan kuat. Kalau industrinya efisien pastinya produk-produk turunannya atau industri turunannya akan lebih efisien," tambahnya.

Terkait impor baja, Sekretaris Jenderal (Sekjen) BPP gapensi, Andi Rukman Karumpa menjelaskan, banyak baja impor tidak Standar Nasional Indonesia (SNI) di daerah.

BACA JUGA: CEO Lunas: Pentingnya Pendampingan Untuk Majukan UMKM

Andi menilai, bahwa produk baja Indonesia jauh lebih baik dibandingkan impor. "Kualitas produk baja kita masih lebih baik dari buatan China. Mereka hanya menang karena harganya murah," ujarnya.

Ia sangat optimis jika keran impor ditutup maka pelaku industri baja di Tanah Air dapat memenuhi kebutuhan secara nasional yang mencapai 15-20 juta metriks ton.

Terkait permintaan Hipmi untuk menyetop impor baja, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), mengatakan bahwa Indonesia tidak bisa menyetop impor baja secara radikal.

BACA JUGA: Pasar Baru Dibuka, Pengunjung Padati Toko Pakaian Impor Bekas

"Kalau bicara impor, saya kira pemerintah tentu kami komit dari perindustrian, kita akan selektif, artinya memang barang-barang yang secara nasional dibutuhkan tidak bisa di produksi dan sebagainya," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, pemanfaatan baja nasional akan diutamakan untuk pembangunan infrastruktur.

Baja nasional, lanjutnya juga akan diprioritaskan untuk industri otomotif walaupun sekarang industri otomotif juga sedang tertekan akibat pandemi Covid-19. (*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co