Menjijikkan, Kamar Kos Penuh Sampah

15 Juli 2020 13:26

GenPI.co - Seorang warganet baru-baru ini membagikan video tentang kondisi kamar kos di kawasan Jakarta dengan kondisi penuh dengan sampah. Video tersebut diunggah Twitter milik akun @ksiezyc26.

Pemilik akun menceritakan kamar kos tersebut sudah ditinggal selama 2 bulan oleh penyewanya, saat dibuka oleh pemiliknya ternyata di dalam penuh tumpukan sampah. 

BACA JUGA: Waspada, 3 Tanda Kamu Berada dalam Toxic Relationship

Parahnya, sampah tersebut memenuhi hampir seluruh ruangan. Bahkan, sampai memenuhi lantai dan tempat tidur. 

Melihat tumpukan sampah yang tidak lazim tersebut, dia dan warganet menduga penghuni kamar tersebut menderita gangguan kejiwaan hoarding disorder atau sebuah keinginan menimbun barang miliknya.

Menurut Linda Setiawati, M.Psi, Psikolog Personal Growth, mengatakan orang dengan hoarding disorder mengalami kesulitan untuk membuang atau berpisah dengan barang-barangnya. 

Karena merasa memiliki kebutuhan untuk menyimpan barang dan mengalami stres, bahkan hanya dengan adanya pikiran untuk membuang barang tersebut. 

“Barang yang disimpan bisa jadi mencakup barang-barang yang sesungguhnya tidak berharga atau tidak lagi diperlukan, seperti koran bekas, pakaian yang sudah tidak dipakai, buku-buku lama," ujar Linda saat dihubungi GenPI.co, Selasa (14/7).

Ada sejumlah alasan barang tersebut disimpan, seperti mereka percaya barang tersebut unik, akan terpakai di masa yang akan datang, memiliki nilai sentimental, kenangan, atau juga karena tidak ingin membuang.

Hal ini tentu saja berdampak penumpukan jumlah barang dan membuat kondisi rumah berantakan, dan tidak ada ruang untuk bergerak sehingga dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan kualitas hidup. 

“Sejauh ini, penanganan bagi orang dengan hoarding disorder yaitu terapi kognitif perilaku dan jika dibutuhkan ada penggunaan farmakoterapi,” lanjutnya.

Melalui terapi, penderita akan dibantu untuk bisa melakukan pengambilan keputusan, melakukan pengaturan dengan lebih baik, dan bisa membuang barang. 

BACA JUGA: Tren Berburu Baju Bekas di Pasar Senen

“Dari hasil studi sejauh ini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan seseorang mengalami hoarding disorder, meski ditemukan beberapa faktor risiko,” pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co