Tak Ada Gunung Aktif, Gempa di Kalimantan Ternyata Karena Ini

GenPI.co - Gempa yang terjadi di Kalimantan Timur, Kamis (16/7), pukul 10.42 WITA dengan kekuatan M 4,0 disebabkan akibat pergeseran sesar Mangkulihat yang masih aktif. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan potensi gempa tersebut. 

BACA JUGA: Khasiat Minum Jahe Campur Serai Ternyata Sangat Mencengangkan

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan sesar Mangkulihat memiliki magnitudo tertarget mencapai M 7,0 dengan laju pergeseran 0,5 milimeter per tahun. 

Data ini didapatkan dari hasil kajian Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN) tahun 2017. Daryono menambahkan sesar Mangkulihat merupakan salah satu sesar aktif yang patut diwaspadai di Kalimantan. 

BACA JUGA: Hatinya Bak Malaikat, 5 Zodiak Ini Sensitif dan Mudah Terluka

Pasalnya, berdasarkan hasil skenario model guncangan gempa berkekuatan M 7.0, maka terdapat beberapa wilayah yang dapat terdampak guncangan signifikan. 

Lebih lanjut, di wilayah Balikpapan dapat terdampak guncangan dengan intensitas III-IV MMI, wilayah Samarinda dengan intensitas V MMI, sementara untuk daerah yang dekat dengan sumber gempa dapat terdampak guncangan mencapai skala intensitas VII-VIII MMI.

Artinya, berpotensi terjadi kerusakan tingkat sedang hingga berat.

BACA JUGA: PNS Pakai Seragam Korpri Model Gamis, Kepala BKN Bilang...

Sedangkan secara geologi dan tektonik, provinsi Kalimantan Timur kata Daryono terdapat tiga struktur sesar sumber gempa, di antaranya sesar Maratua, sesar Mangkulihat, dan sesar Paternoster.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG, di wilayah Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur, terdapat sesar Maratua yang masih aktif. 

Hal ini juga terlihat dalam peta seismisitas pada dua zona yang memiliki aktivitas kegempaannya cukup tinggi, dan membentuk klastes sebaran pusat gempa ke arah barat-timur.(*)