GenPI.co - Literasi membaca juga menjadi hak istimewa bagi penyandang disabilitas. Apalagi kini banyak judul novel fiksi yang sudah dialih bahasakan ke huruf braille.
Koleksi ini pun sekarang telah tersedia banyak di Perpustakaan Nasional RI.
Koleksi novel fiksi edisi Braille milik Perpustakaan Nasional (Perpusnas) cukup lengkap, mencakup beberapa novel yang sudah diangkat ke layar lebar.
Beberapa di antaranya adalah Dilan karya Pidi Baiq dan Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.
BACA JUGA: Seorang Ibu Dirikan Klub Olahraga Demi Anaknya yang Disabilitas
Di ruangan baca khusus disabilitas yang didominasi dengan warna putih itu juga terdapat kursi roda, alat pembaca audio book, dan komputer.
Semua itu dikhususkan untuk orang-orang gangguan penglihatan akut.
Layanan Lansia dan Disabilitas memiliki 3.276 judul buku edisi Braille dan 462 audio book atau buku yang disuarakan, yang meliputi biografi, fiksi, non-fiksi, buku agama, dan buku pengetahuan.
Yeri Nurita, Kepala Layanan Buku Langka Perpusnas mengatakan, umumnya penyandang disabilitas lebih memilih menggunakan audio book.
Meski begitu, tidak sedikit pula yang menikmati buku-buku berhuruf Braille.
“Umumnya mereka datang bersama komunitas menggunakan kendaraan khusus seperti TransJakarta Cares untuk menikmati koleksi bacaan perpustakaan,” jelas Yeri.
BACA JUGA: Yuk Kenalan Superhero Disabilitas Tapi Sakti Mandraguna
Dilansir dari Antara, aktivis Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Furqon Hidayat, mengatakan walaupun kehadiran teknologi sudah sangat membantu.
Namun ia mengatakan akses literasi masih menjadi salah satu tantangan besar bagi penyandang disabilitas. Khususnya tuna netra yang ingin menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
"Bahan bacaan bisa didapat cuma-cuma secara daring, kadang formatnya tidak memungkinkan untuk dibaca menggunakan aplikasi pembaca semacam Screen Reader," ucap Furqon.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News