Jarang Diketahui, Tanaman ini Manfaatnya Segudang Bagi Kesehatan

GenPI.co - Psyllium (Plantago ovata) adalah serat larut yang terbuat dari sekam biji psyllium. Tanaman obat ini banyak ditemukan di India, tetapi juga ditanam secara komersial di negara-negara Amerika, Asia Selatan dan Eropa. 

Psyllium, juga dikenal sebagai Ispaghula adalah nama umum yang digunakan untuk banyak anggota genus tanaman 'Plantago'. 

Untuk lebih mengenal manfaat kesehatan dari tanaman tersebut, baca artikel di bawah ini.

1. Meredakan sembelit 

Sembelit merupakan masalah kesehatan yang umum dan banyak orang mengonsumsi sekam psyllium untuk membantu meredakan sembelit. 

Ini karena psyllium adalah pencahar pembentuk massal, yang berarti ia menyerap air di usus yang membengkak, sehingga melunakkan tinja dan membuatnya lebih mudah dikeluarkan.

BACA JUGA: Tanaman Tropis Bisa Membuat Rumah Nyaman Seperti di Resor

2. Dapat membantu menurunkan berat badan 

Karena psyllium husk adalah serat larut, ia mendorong perasaan kenyang dan membantu mengontrol nafsu makan, sehingga mengakibatkan penurunan berat badan. 

Jika Anda mencoba menurunkan berat badan dan mengontrol makan berlebihan, konsumsilah kulit psyllium sesaat sebelum atau dengan makan. 

Namun, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan bertanya tentang bagaimana menggunakan psyllium untuk menurunkan berat badan.

BACA JUGA: Pantas Hoki Terus, Tanaman di Rumahnya Seperti Ini

3. Meningkatkan kesehatan jantung 

Menambahkan serat larut ke dalam makanan dapat membantu menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition, psyllium husk memiliki kemampuan ampuh untuk menurunkan kolesterol total dan kolesterol jahat pada pasien diabetes tipe 2.

4. Menurunkan diabetes 

Psyllium husk dapat membantu dalam menjaga kesehatan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi sekam psyllium setiap hari mengalami peningkatan kadar gula darah. (*)