Presiden Joko Widodo Apresiasi Penanganan Covid-19 di Jawa Barat

12 Agustus 2020 08:50

GenPI.co - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengapresiasi penanganan covid-19 di Jawa Barat yang dinilai terkendali.

Dari laporan level kewaspadaan periode 3 - 9 Agustus 2020, tidak ada lagi Zona Merah atau daerah Risiko Tinggi di Jabar.

BACA JUGAPangandaran Diusung Jadi Destinasi Unggulan Jabar Pascapandemi

Rinciannya, pada periode tersebut 14 kabupaten/kota termasuk ke dalam Zona Oranye (Risiko Sedang) dan 13 kabupaten/kota masuk Zona Kuning (Risiko Rendah).

Sementara di level kecamatan, hingga 5 Agustus lalu, terdapat 228 kecamatan atau sekitar 36 persen merupakan Zona Hijau.

Meskipun masih terdapat kenaikan kasus terkonfirmasi di sejumlah daerah, rata-rata angka Reproduksi Efektif (Rt) covid-19 di Jabar pada 28 Juli - 9 Agustus berada di angka 0,86.

"Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada gubernur dan semua pihak yang telah bekerja keras dalam mengendalikan covid-19 di Jawa Barat sehingga kondisi-kondisi yang ada bisa dikendalikan," ucap Presiden di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).

Menurut Jokowi, rata-rata semua wilayah sudah pada posisi (zona kewaspadaan) Kuning dan Hijau.

"Saya harapkan ini terus dipertahankan dan dikendalikan. Syukur (jika) yang kuning semua bisa dilarikan (menjadi zona) ke Hijau," tambahnya. 

Kepada seluruh warga negara, Presiden pun mengingatkan untuk terus menaati protokol kesehatan hingga vaksin covid-19 telah selesai diuji dan bisa digunakan.

"Saya ingatkan kembali ancaman covid-19 belum selesai hingga vaksin covid-19 bisa diberikan kepada seluruh rakyat di Tanah Air ini," ujarnya.

Presiden pun mengingatkan mengenai pentingnya strategi intervensi berbasis lokal. Di mana PSBB tingkat desa/kampung atau penanganan dalam skala kecil bisa memudahkan untuk memutus rantai penularan virus SARS-CoV-2.

"Saya kira ini sudah dikerjakan Jawa Barat agar diteruskan," kata Presiden.

Selain itu, Presiden juga menyoroti terkait manajemen krisis terutama dalam kedisiplinan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, khususnya memakai masker.

Presiden berujar, penggunaan masker adalah kunci keberhasilan memutus rantai penularan covid-19 sekaligus mendukung dalam kebijakan aktivitas perekonomian.

"Betul yang dikatakan Bapak Gubernur (Jabar), pilih PSBB atau masker. Kita pilih pakai masker. Diharapkan di sini (Jabar), dalam dua minggu ini, dibantu TNI/Polri dan Gugus Tugas daerah, urusan masker dikerjakan secara masif," ucapnya

Jokowi menegaskan bahwa urusan kesehatan dan ekonomi adalah dua hal yang sama penting sehingga kepala daerah harus jeli mengatur dua hal tersebut selama pengendalian pandemi.

Tidak bisa hanya mengurus covid-19, tetapi urusan ekonomi tidak diurus. Hal ini akan menimbulkan problem sosial-ekonomi di masyarakat.

"Maka gas dan rem (antara kesehatan dan ekonomi) oleh bupati, wali kota, dan gubernur ini manajemennya harus dikendalikan dengan ketepatan yang baik," tutur Presiden.

Presiden berpesan agar pemerintah daerah segera merealisasikan belanja APBD untuk mendorong pemulihan ekonomi.

BACA JUGAStudi: Sumbangsih Grab untuk Ekonomi Jabar Capai Rp 10,1 Triliun

Hal itu juga menjadi upaya pemerintah agar Indonesia tidak masuk ke dalam resesi setelah pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal kedua minus 5,32. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co