Konon, Warna Air Danau Ini Bisa Berubah Jika Suasana Politik Sedang Bergejolak

04 Februari 2019 12:45

Salah satu destinasi alam Indonesia yang menarik perhatian dunia adalah danau kawah yang dimiliki sejumlah daerah, seperti danau kawah putih, danau kawah ijen, dan danau kawah Kelimutu. Daya tarik tempat tersebut terletak pada kecantikan warna air dan juga hawa sejuk yang terasa disekitar danau tersebut.

Bahkan belum lama ini pesona danau kawah Kelimutu tercatat oleh situs Wonderlist sebagai 5 kawah paling indah di Dunia. Dalam daftar tersebut danau yang terletak di Flores, Nusa Tenggara Timur tersebut berdampingan dengan 4 danau popular lain di dunia, yakni Danau Quilotoa, Ekuador, Danau Surga, Korea Utara, Danau Taupo, New Zealand dan Danau Kawah Okama, Jepang.

Nah, kira-kira apa keistimewaan danau Kelimutu sehingga masuk daftar tersebut? Dibawah ini terdapat 5 fakta tentang danau tersebut yang perlu Anda ketahui seperti dilansir dari berbagai sumber.

1. Tebing Curam dan Monyet Penjaga

Saat tiba di danau Kelimutu, anda akan disuguhkan pemandangan tebing dari bebatuan yang curam. Anda juga akan dikagetkan oleh sosok penunggu tebing. Gerombolan monyet berbulu kecoklatan penunggu tebing tiba-tiba muncul dari ranting-ranting pohon di bibir tebing.  Anda tak perlu berlama-lama menengok kecuraman tebing itu karena dapat membahayakan keselamatan.

2. Keindahan Danau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” dan “Tiwu Ata Polo”

Setelah anda  menaiki kurang lebih 15 anak tangga dari semen, anda dapat melihat dua dari tiga danau yang ada di kawasan Kelimutu ini. Dua danau tersebut adalah “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” dan “Tiwu Ata Polo”. Tiwu Ata Polo, danau yang berada di sebelah kanan saat posisi badan menghadap ke arah danau. Danau ini berwarna hitam pekat. Sedangkan danau di sebelah kiri dan berwarna hijau tosca adalah Tiwu Nuwa Muri Koo Fai.

Dua danau ini terletak berdampingan, hanya dipisahkan dengan sebuah tebing sebagai tembok pemisahnya. Tebing bebatuan pemisah itu berbentuk cekungan. Sejauh mata memandang, di sekeliling danau hanya ada tebing-tebing bebatuan.

3. “Tiwu Ata Mbupu”, pusat berkumpulnya para arwah

Salah satu objek yang ada di puncak Kelimutu adalah “Tiwu Ata Mbupu”. Danau yang berwarna hijau tosca bening ini letaknya terpisah dengan yang lain. Danau ini adalah danau berkumpulnya arwah para orangtua yang sudah meninggal.

Penentuan kategori konon katanya dilihat dari perbuatan semasa hidupnya. Jika orang meninggal dalam keadaan sudah tua dan sering berbuat baik semasa hidup, akan masuk ke danau “Tiwu Ata Mbupu”. Jika orang meninggal dalam keadaan masih muda atau belum menikah dan sering berbuat baik semasa hidup, akan masuk ke danau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai”. Sedangkan jika orang meninggal baik dalam keadaan muda atau tua namun sering berbuat tercela, maka akan berkumpul di danau “Tiwu Ata Polo”.

4. Tugu Pelepas Lelah

Perjalanan menuju puncak kelimutu sangat melelahkan. Selain jalurnya yang cukup curam, udara di perjalanan menuju puncak semakin menipis karena ketinggiannya. Untuk melepas lelah anda dapat beristirahat sejenak di tugu puncak kelimutu.

Bisa dibilang setelah melihat danau yang ketiga, tugu yang dikelilingi beberapa anak tangga ini adalah tujuan selanjutnya. Selain bisa duduk bercengkerama di anak tangga tersebut, mengabadikan foto, menikmati secangkir kopi hangat, sebuah sajian sempurna dari sang alam

5. Mitos Perubahan Warna Danau Kelimutu

Danau kelimutu juga dikenal sebagai danau tiga warna. Selain karena tiap danau memiliki warna yang berbeda, tetapi juga ketiga danau tersebut bisa berubah warna setiap saat.

Ada pakar yang mengatakan hal itu terjadi karena komposisi material yang ada di dasar danau. Namun adapula yang menyebutkan bahwa perubahan warna itu mengikuti suasana politik negara kita. Konon katanya jika negara Indonesia sedang damai dan tenteram maka warna danau akan biru. Jika suasana politik sedang bergejolak atau memanas warna danau akan berubah menjadi merah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co