Novel Cinta Lama: Saat Kisah Masa Lalu Harus Diselesaikan

19 Agustus 2020 12:41

GenPI.co - Novel Cinta Lama ini merupakan sekuel dari Novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu karya mas Puthut EA. 

Di novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu, penulis menceritakan kisah kegagalan demi kegagalan dirinya saat menjalin cinta.

Ia sangat sulit sekali melupakan mantan kekasih sewaktu kuliah dahulu. Bahkan, ia terus dihantui kenangan tentang mantan kekasihnya itu.

Ia juga selalu menghindari tempat-tempat yang sering mereka datangi saat pacaran dahulu. Hal itu dilakukan agar tidak bertemu kembali dengan mantan kekasihnya tersebut.

Tak jauh dari novel sebelumnya, di novel Cinta Lama sang penulis kembali menceritakan tentang mantan kekasihnya. 

BACA JUGA: Novel Imaji Terindah, saat Cinta Mengubah Segalanya

Setelah berusaha menghindari pertemuan dengan mantan kekasihnya selama 20 tahun, ia merasa ada sesuatu yang mengganjal di perasaannya.

Hingga akhirnya ia memutuskan untuk kembali menemui mantan kekasihnya. Mereka pun memutuskan untuk bertemu di sebuah restoran.

BACA JUGA: Kala, Novel Tentang Sepasang Kekasih yang Hatinya Terluka

Sang penulis datang lebih awal. Namun, ternyata sang perempuan juga datang lebih awal dari jam yang sudah ditentukan. 

Wanita tersebut lebih dahulu memulai percakapan. Hal itu membuat sang penulis merasa gugup dan salah tingkah.

Makin lama, suasana pun makin tegang. Pembicaraan mereka makin lama juga makin dalam. 

Wanita tersebut merasa tak terima dianggap meninggalkan sang penulis. Sebaliknya, sang penulis merasa tidak pernah diyakinkan oleh mantan kekasihnya tersebut.

Dahulu, sang wanita merasa tak yakin dengan pilihan kekasihnya untuk menjadi seorang penulis. Ia pun menyalahkan mantan kekasihnya, karena tidak berusaha meyakinkannya perihal keinginan menjadi penulis.

Berbagai pertanyaan pun mereka ajukan. Hingga pada akhirnya, mereka saling tahu, bahwa mereka belum bisa melupakan hingga saat ini.

Meski keduanya sudah saling berkeluarga, tetapi ada cerita yang belum selesai di antara mereka. Oleh karena itulah, sang penulis menemui mantan kekasihnya tersebut.

Ia ingin menyelesaikan semuanya agar jelas.  Hingga akhirnya, ia bisa memastikan bahwa mereka memang masih saling mengenang, tetapi sudah tidak saling mencintai.

Dari cerita novel ini, kita bisa belajar, bahwa kita harus menyelesaikan cinta yang belum selesai. Bila tidak, cinta baru yang seharusnya bisa tumbuh, justru terhambat oleh cinta lama yang masih terpendam. (*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co