Keren! Omzet Bisnis Tas Lokal ini Raih Omzet Miliaran Rupiah

26 Agustus 2020 10:50

GenPI.co - Produk fesyen selalu berkembang dari waktu ke waktu, mulai dari busana hingga aksesoris seperti tas. Bahkan, kini produk lokal pun bisa sejajar dengan merek high end dari luar negeri. Masalah kualitas, tentu tak perlu ditanya dan diragukan lagi.

Salah satu merek tas dari Yogyakarta bernama 'Gotosovie' sukses berkibar di jajaran merek ternama lainnya. 

Pengguna forum kasksu tentu masih ingat betapa merek ini dulunya pernah melejit di medio tahun 2008. Kini, Gotosovie semakin menter hingga negara tetangga.

Dijelaskan co-founder, Ewindha Sari awalnya ia hanya memanfaatkan platform kaskus untuk memasarkan produk tasnya. Kala itu hanya berbekal modal bisnis Rp 300 ribuan,  lantas produknya mampu mencuri hati konsumen.

Dia tak sendiri, wanita kelahiran Kediri membangun bisnis bersama sang suami Dwisoko Adinugroho. Dengan segala keterbatasan, keduanya hanya mengandalkan Multiply.com dan Forum Jual Beli Kaskus. 

“Pertengahan 2009 di saat Facebook masuk dengan pesat di Indonesia. Kami memanfaatkan Platform FB untuk media jualan. Di platform FB ini adalah titik awal bisnis online saya semakin pesat,” ujar Ewindha.

BACA JUGA: Teten Masduki: MUFFEST Jadi Penggerak Dunia Fesyen Sehat Kembali

Secara perlahan, bisnis yang digeluti lulusan UPN Jawa Timur ini mulai bertumbuh, hingga pada Januari 2010 menjadi tahun penetapan brand Gotosovie berdiri. 

Namun uniknya, sejak 2010 itu Gotosovie tidak langsung menjual produk tas, tetapi menjual produk berupa frame karton yang dibuat secara handmade dengan design custom.

BACA JUGA: NUFF 2020: Bisnis Online Fesyen Etnik Makin Bergairah

“Selanjutnya kami menjual produk laci dari karton. Dan sampai akhirnya kami memilih fokus ke satu jalur yaitu fashion, bag. Dengan segmentasi tetap sama, yaitu perempuan," imbuhnya.

Setelah menetapkan segmen bisnis yang jelas dan produk yang dihasilkan, Ewindha bersama dengan suaminya mulai berjualan tas, akan tetapi saat itu belum diproduksi secara mandiri karena keterbatasan modal. 

Berjalan sukses, dan permintaan konsumen semakin meningkat dari hari ke hari, akhirnya Ewindha memberanikan diri untuk produksi secara mandiri, uniknya produksi ini dilakukan secara otodidak.

"Dari kemampuan saya yang memang suka searching perihal fashion. Dan mas Dwisuko yang merupakan lulusan arsitek yang tidak asing lagi dengan dunia design,” imbuhnya.

Sepanjang perjalanan bisnis, pada tahun 2012 akhir sampai 2013 akhir adalah fase yang tidak pernah terlupakan oleh Ewindha dan suaminya. Di tahun ke 4 bisnis berjalan, bisnisnya mengalami kegagalan dalam hal leadership, yaitu cara mengelola team.

Kini produk Gotosovie mampu memproduksi hampir 2.000 produk di setiap bulannya. Sedangkan soal harag rata-rata dibandrol mulai harga Rp 350.000 per item. 

Adapun penyebaran produk tas ini sudah mencakup hampir semua kota besar di Indonesia mulai Jakarta, Yogyakarta, Sumatra, Kalimantan. Untuk pasar Luar Negeri adalah, Hongkong serta beberapa customer dari Malaysia. 

"Omzet selalu tidak sama dari bulan ke bulan, tetapi Gotosovie selalu berada pada angka milaran rupiah per tahun,” tukasnya.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co