4 Fakta Kaki Palsu Jarang Diketahui, Termasuk Waktu Pemasangan

GenPI.co - Kaki dan tangan palsu didesain khusus untuk memberikan kemudahan bagi orang berkebutuhan khusus untuk beraktivitas sehari-hari. 

Teknologi ini dirasa membantu pula untuk seseorang yang terpaksa diamputasi karena kecelakaan atau penyakit.

Di balik manfaat kaki palsu, ada banyak fakta yang belum diketahui oleh masyarakat. Mulai dari usia hingga perbedaan mendasar antara kaki dan tangan palsu. 

Berikut ini adalah 4 fakta tentang kaki palsu seperti dirangkum dari berbagai sumber. Apa saja?

1. Waktu pemasangan

Teknisi kaki palsu dari Yayasan Peduli Tunadaksa atau YPTD, Syam Bastian mengatakan seseorang yang kaki diamputasi baru bisa memakai kaki palsu enam bulan setelahnya. 

Pemasangan kaki palsu sebelum 6 bulan pasca-amputasi berisiko tinggi pada bekas operasi.

Ketika memakai kaki palsu, terjadi penekanan pada bagian kaki yang diamputasi dengan kaki palsu. 

Jika luka amputasi belum pulih benar kemudian dipaksakan memakai kaki palsu, maka berpotensi terjadi luka baru atau bahkan sampai lepas jahitan

2. Usia pengguna kaki palsu

Penting untuk memperhatikan usia pemakai. Mereka yang baru memakai kaki palsu pada usia di atas 50 tahun, umumnya kesulitan menjaga keseimbangan. 

Oleh karenanya, sebelum memakai kaki palsu belajar berjalan dengan tongkat lebih dulu untuk melatih keseimbangan.

BACA JUGA: Honda Ciptakan Konsep Motor untuk Penyandang Disabilitas

3. Belajar beradaptasi

Difabel yang menggunakan kursi roda dan masih bisa berjalan tidak disarankan langsung memakai kaki palsu untuk berjalan. 

Syam menyarankan agar mereka menjauhkan diri dulu dari kursi roda dan belajar berdiri dengan tongkat, kemudian berjalan perlahan.

BACA JUGA: Kisah Inspiratif Christine Ha, Tunanetra Pemenang MasterChef AS

4. Beda kaki palsu dan tangan palsu

Berbeda dengan tangan palsu, kaki palsu membutuhkan perlakuan khusus tergantung dari bagian yang diamputasi. 

Pembuatan kaki palsu membutuhkan penyesuaian pada bagian kaki yang diamputasi serta bagian persendian yang bisa digerakkan, seperti pada lutut dan pergelangan kaki.(*)