Kartini Zaman Now: Kisah Vebriani, Kerja di Usaha Tambang Nikel

GenPI.co - Wanita tidak selamanya menjadi sosok yang lemah dan lembut. Karena, hal itu tidak berlaku bagi seorang  wanita bernama Vebriani Kamarullah.

Jika pada umumnya para wanita sangat mengidamkan kerja di kantoran dengan ruang dilengkapi pendingin ruangan. Akan tetapi, tidak terjadi pada Vebriani.

Wanita kelahiran, Tidore, 07 Februari 1995 ini malah memilih bekerja di perusahaan tambang nikel sebagai operator jembatan timbang. 

Pastinya paparan debu begitu bersahabat baginya, namun tetap mengupayakan tetap tampil cantik.

BACA JUGA: Anak Sambung Bunga Zainal Semampai dan Cantiknya Mantul Banget

"Alasan saya karena ingin mencari pengalaman kerja di luar dari basic yang dimiliki dan mendapatkan pengalaman baru serta menantang," jelasnya kepada GenPI.co.

Bekerja di perusahaan tambang, banyak hal-hal menyenangkan bagi wanita yang memiliki gelar S1 Keperawatan. 

Namun, ada hal harus korbankan, seperti jam kerja yang cukup berat bagi seorang wanita, tetapi ia sangat nyaman menjalaninya.

BACA JUGA: Selamat Citra Kirana Melahirkan, Berikut Deretan Faktanya 

"Ketika wanita lain bekerja dari pagi sampai sore dan malamnya untuk istirahat, tetapi saya malam harus harus bekerja sampai begadang. Tidak ada waktu untuk jalan-jalan dan menahan rindu terhadap keluarga, karena berbulan-bulan baru bisa ketemu," ujarnya.

Namun, itu semua tidak membuat semangatnya pupus demi menghasilkan pundi-pundi rupiah yang halal berkat tetesan keringatnya. 

Sebab, Vebriani sudah mengetahui konsekuensi untuk mendapatkan penghasilan cukup lumayan.

"Ingin membuktikan kepada orang-orang yang memandang saya dengan sebelah mata dengan kesuksesan," ucapnya.

Menurut dia, sebenarnya jika bekerja sesuai jurusan saat kuliah mungkin dirinya menjadi tameng terdepan menghadapi pandemi covid-19 dengan menjadi perawat. 

Tetapi, takdir berkata lain, ia sudah nyaman bekerja dengan teman sekop ketika membersihkan jembatan timbang.

"Saya yang tidak pernah pegang sekop akhirnya jadi terbiasa, karena tuntutan pekerjaan. Tetapi menjadi pengalaman unik buat saya bahwa hidup tidak selamanya berjalan lurus, kadang kita harus mencoba hal baru," tutupnya.(*)