Reza Artamevia Terjerat Kasus Sabu, Ini Penyebab Orang Kecanduan

07 September 2020 12:48

GenPI.co - Kasus penyalahgunaan narkoba yang menjerat penyanyi Reza Artamevia makin menambah panjang deretan selebritas atas kasus ini.

Reza ditangkap di sebuah restoran di Jatinegara setelah membeli sabu-sabu kepada seseorang.

BACA JUGAReza Artamevia Terjerat Kasus Narkoba, Begini Deretan Faktanya

Saat ditangkap barang bukti yang ditemukan adalah sabu-sabu seberat 0,78 gram.

Pelantun 'Berharap Tak Berpisah' ini mengaku menggunakan narkoba jenis sabu sejak empat bulan terakhir karena di masa pandemi ini.

"Saya masih mendalami motifnya. Biasanya publik figure yang tertangkap memang mengaku biasanya karena di rumah saja,” ujar Kombes Yusri Yunus, Kabid Humas Polda Metro Jaya saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Minggu (6/9/2020).

Di samping itu, ada berbagai hal lain yang dapat memengaruhi pemakai narkoba sulit lepas dari kecanduan.

Apa saja itu? Berikut 4 faktor dirangkum dari berbagai sumber.

1. Rasa Penasaran

Rasa pensaran merupakan salah satu insting alami manusia.

Banyak remaja yang menjadi pecandu narkoba karena diawali oleh eksperimen dengan obat-obatan dan alkohol atas dasar rasa penasaran seperti apa rasanya.

Walaupun mereka memahami bahwa narkoba buruk, tetapi mereka tetap tidak percaya hal tersebut akan terjadi pada dirinya sehingga memutuskan nekat untuk coba-coba.

Ada juga yang menggunakan narkoba untuk mendapatkan pengakuan status sosialnya, juga untuk merasakan pengalaman yang sama dengan teman-temannya.

2. Pengaruh Lingkungan

Salah satu alasan paling umum mengapa seseorang tergoda mencoba menggunakan narkoba dari pengaruh luar (lingkungan), baik secara langsung maupun tidak langsung.

Saat ini manusia hidup di era dimana penggunaan narkoba dibicarakan secara terbuka dan bahkan dipromosikan oleh orang-orang penting.

Ini yang kemudian memengaruhi rasa ingin tahu dan memicu keinginan untuk mencoba-coba.

3. Kecanduan Obat Tententu

Beberapa obat sering disalahgunakan karena efeknya yang “membius”, bahkan pada kasus yang tidak disengaja sekalipun.

Salah satunya adalah obat golongan opiat. Pada awalnya opiat (misalnya seperti oxycodone, percocet, vicodin, atau fentanyl) diresepkan dokter untuk mengatasi rasa sakit luar biasa.

Obat-obatan opium memang sangat efektif untuk mengatasi rasa sakit yang tidak tertahankan, misalnya selama terapi kanker atau perawatan pasca-pembedahan.

Ada juga yang menggunakan ekstasi untuk menghilangkan gejala cemas berlebihannya dalam situasi sosial tertentu.

Namun seiring berjalannya waktu, seseorang cenderung meningkatkan dosisnya tanpa seizin dokter.

BACA JUGARekam Jejak Reza Artamevia Gunakan Narkoba, Astaga!

Ini yang menyebabkan secara tidak sengaja mereka ketergantungan pada obat tersebut. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co