Cemburu Membabi buta? Bisa jadi Kena Penyakit ini

07 September 2020 17:48

GenPI.co - Dalam hubungan apapun, pasti muncul satu dua kali rasa cemburu. Namun kalau sudah berlebihan, bisa jadi adalah gejala sindrom Othello.

Dokter  Dito Anurogo MSc, dosen FKIK Unismuh Makassar dalam keterangannya yang dilansir ANTARA mengungkapkan, sindrom Othello adalah kepercayaan yang salah bahwa pasangan dirinya atau kekasihnya tidak setia. 

BACA JUGA: Kekasih Cemburuan Bisa Kamu Jinakkan dengan Trik Berikut

Istilah ini  pertama kali dikemukakan oleh psikiatris Inggris, John Todd dan K Dewhurst, dalam publikasi di Journal of Nervous and Mental Disorder tahun 1955.

Dijelaskan, pasien merasa sangat cemburu kepada pasangannya, yang dibarengi dengan memburuknya memori secara cepat, dan gangguan psikososial.

“Tuduhan perselingkuhan atau ketidaksetiaan berkembang secara paralel seiring dengan deteriorasi fungsi kognitif,” jelasnya. 

Di tahap awal penyakit, gejala lebih sering muncul di malam hari. Seiring berlalunya waktu, tuduhan itu menjelma konstan.

“Penderita sindrom Othello menunjukkan perubahan mental yang nyata, misalnya agresi berlebihan, sikap permusuhan, dan mudah tersinggung,” katanya. 

Dito menjelaskan, secara epideomologi  prevalensi sindrom Othello dilaporkan 1,1 persen pada pasien rawat inap psikiatri dan 7 persen pasien dengan gangguan mental neurobiologis. 

“Onset usia rata-rata sindrom Othello adalah 68 tahun, dengan rentang usia antara 25-94 tahun,” ungkap dokter rakyat di Kampus Desa Indonesia ini.

Dijelaskan pula, sekitar 61,9 persen penderita sindrom Othello adalah kaum pria. Studi lain menemukan bahwa perempuan dua kali lebih banyak dibandingkan pria pada kelompok pasien psikiatris dengan sindrom Othello.

Sindrom Othello umumnya terkait erat dengan gangguan sistem persarafan, neurodegeneratif (penuaan terkait sistem saraf), serta kejiwaan, berupa gangguan psikotik fungsional.

BACA JUGA: 3 Zodiak Paling Posesif, Cemburunya Level Dewa

Penyakit ini dipertimbangkan sebagai salah satu manifestasi dari sindrom disregulasi dopamin.

Delusi sebagai gejala utama sindrom Othello terkait erat dengan gangguan fungsi (disfungsi) otak di bagian lobus frontal, terutama lobus frontal kanan.

Riset lain menunjukkan lesi di lobus frontal kiri dan thalamus berkorelasi dengan kejadian sindrom Othello.

Sementara terkait penanganan medis, obat-obatan golongan neuroleptik, pimozide, secara historis direkomendasikan untuk mengatasi sindrom Othello. 

Pada pasien neuroleptik atipikal, maka dokter boleh merekomendasikan clozapine atau quetiapine, sesuai indikasi.(ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co