Viral Kepala Desa Penuh Tato di Banjarnegara, Hati Selembut Sutra

GenPI.co - Kepala Desa (Kades) Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara, Jawa Tengah, Welas Yuni Nugroho viral karena badannya penuh tato.

Pria yang karib disapa Hoho Alkaf itu merajah hampir sebagian tubuhnya dengan berbagai motif.

BACA JUGA: Politisi Gerindra Pasang Badan Jika Ada yang Makzulkan Jokowi

Hoho sendiri mengaku sangat menyukai tato sejak dirinya masih kecil. Kades bertato itu terinspirasi dari film-film mafia.

Setelah itu, dirinya memberanikan merajah tubuhnya. Dilansir dari RRI, Senin (14/9), Hoho sudah 30 kali menato badannya.

 “Hampir 90 persen bagian tubuh saya sudah bertato," ucap Hoho.

Dia mengakui bahwa ada warga yang suka dan yang tidak suka terhadap orang bertato.

Meskipun demikian, pria 36 tahun itu menilai anggapan masyarakat bahwa orang bertato tidak baik mulai berubah.

"Istilahnya seorang pendosa menuju hijrah ke arah yang lebih baik daripada sebelumnya," kata Hoho sebagaimana dilansir Pikiran Rakyat.

Hoho menambahkan, dirinya bukan satu-satunya perangkat desa yang menato tubuh.

BACA JUGA: Jenderal Andika Perkasa Istimewa, Semua Langsung Terpesona

Menurut Hoho, ada beberapa pejabat desa yang juga memiliki tato dan disukai warga.

“Jadi, anggapan tentang orang bertato yang identik dengan kriminal dan preman itu saya anggap hanya oknum," tegas Hoho.

Meskipun bertato, Hoho tetap melayani warganya dengan sepenuh hati layaknya kades lain.

Sementara itu, salah satu warga yang enggan disebutkan namanya tidak mempermasalahkan tato yang memenuhi tubuh Hoho.

Dia menjelaskan, Hoho merupakan sosok yang selalu perhatian kepada siapa pun sebelum menjadi kades.

"Sering membantu, termasuk kepada anak-anak yatim piatu," kata dia.

Dia menambahkan, Hoho tidak pernah mau kebaikannya diketahui orang lain ketika dirinya memberikan bantuan.

BACA JUGA: Gigit Jari Ditolak Prabowo, Menhan China Disambut Sultan Brunei

Pasalnya, sambung warga tersebut, Hoho enggan mendapatkan cap sebagai orang riya.

"Bahkan beliau setelah menjadi kepala desa sudah menghibahkan satu unit mobilnya untuk masyarakat Desa Purwasaba agar digunakan menjadi mobil operasional masyarakat," katanya. (*)