GenPI.co - Ketidakhadiran seorang ibu di kehidupan anak akan memberi dampak yang berbeda-beda pada psikologis anak. Itu tergantung dari beberapa faktor yang ada.
Salah satu faktor terbesar yang mengguncang psikologis anak adalah adanya perceraian di dalam bahtera rumah tangga dan anak pun menjadi lebih emosional.
BACA JUGA: 4 Cara Hindari Perceraian yang Bisa Dilakukan Bersama Pasangan
Pada awalnya, mereka cenderung berkutat pada pikiran sendiri dan mempertanyakan alasan kepergian sang ibu.
Kemudian, anak mungkin akan merasa kesepian, terlebih ketika mengingat bahwa mereka tidak mendapatkan perawatan dan kasih sayang yang dibutuhkan dari seorang ibu.
Ketika tak mendapatkan jawabannya, tumbuhlah perasaan marah dan frustasi pada diri anak. Hal tersebut membuat anak sering mengalami perubahan emosi yang mendadak.
Dilansir dari laman hellosehat, Anak yang tumbuh besar tanpa kasih sayang ibu juga cenderung memiliki tingkat kepercayaan yang rendah, baik pada diri sendiri maupun orang lain.
Hal ini sering terjadi pada anak-anak yang ditelantarkan oleh sosok ibu. Terbiasa diabaikan membuat anak kerap merasa tidak berharga.
BACA JUGA: 3 Cara Ini Ampuh Selamatkan Rumah Tangga dari Perceraian
Akibatnya, anak selalu merasa ragu dan tidak yakin akan kemampuan diri sendiri.
Ketika mereka berhasil melakukan suatu pencapaian, alih-alih merasa senang mereka malah menganggap bahwa pencapaian tersebut bukanlah usaha dari diri sendiri, melainkan hanya sebuah keberuntungan.
Oleh karena itu, sebaiknya sebelum memutuskan untuk bercerai, ibu dan bapak harus mempertimbangkan matang dampak yang akan terjadi seusai perpisahan.
Bila hubungan suami istri tidak harmonis, Anda mulai jujur kepada anak jika sedang mengalami masa sulit bukanlah hal yang buruk. Tetap yakinkan kepada anak-anak bahwa hal ini akan segera berlalu dan semuanya akan baik-baik.
Jika anak mulai menunjukkan gejala dan perubahan perilaku yang drastis, segera pergi berkonsultasi.(hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News