Rencana Luhut Binsar Bisa Blunder, Mahasiswa di China Geram

30 September 2020 19:40

GenPI.co - Para mahasiswa kedokteran dari Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di China merasa geram terhadap rencana Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan.

Pasalnya, Luhut sempat mewacanakan bahwa pemerintah perlu melakukan promosi wisata medis secara masif.

BACA JUGAAmien Rais Membeber Fakta Mengejutkan, Jokowi Tersudut

Salah satunya ialah dengan mendatangkan dokter spesialis dari negara lain.

Saat itu Luhut berkaca pada berkurangan warga negara Indonesia (WNI) yang berobat ke luar negeri selama pandemi virus corona (covid-19).

Menurut dia, situasi itu perlu dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur wisata medis.

Nah, para mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Kedokteran Luar Negeri Indonesia (Perluni) di China pun bereaksi.

Mereka merasa keberatan atas wacana Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengkaji kemudahan izin praktik dokter asing di Indonesia.

 "Bagaimana bisa dokter asing dipermudah, sedangkan dokter WNI lulusan luar negeri harus berjuang keras agar bisa praktik di Indonesia?" kata Ketua Umum Perluni China Adi Putra Korompis, Selasa (29/8).

Selama ini dokter WNI lulusan luar negeri harus memulai proses yang dimulai dari penyetaraan ijazah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 41 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program Adaptasi Dokter dan Dokter Gigi Warga Negara Indonesia Lulusan Luar Negeri.

BACA JUGA: Dihajar di Indonesia, Jokowi 20 Besar Tokoh Paling Dikagumi Dunia

Setelah itu, para dokter lulusan luar negeri itu harus melakukan proses administrasi di Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Mereka juga wajib mengikuti tes penempatan. Para dokter lulusan luar negeri itu juga harus mendapatkan surat pengantar ke perguruan tinggi di Indonesia untuk mengikuti proses adaptasi.

Untuk dokter umum lulusan luar negeri, waktu yang diperlukan guna adaptasi di perguruan tinggi di Indonesia bisa sampai setahun.

Sementara itu, dokter spesialis membutuhkan waktu maksimal dua tahun.

Namun, durasi itu bergantung pada regulasi dari pihak kampus di Indonesia.

Para dokter lulusan luar negeri juga harus menanggung biaya program adaptasi.

BACA JUGAMenjebak Gatot Nurmantyo dan KAMI, Istana Terlibat...

“Penyelenggaraan adaptasi yang cukup panjang dan tidak sederhana ini mengakibatkan banyak dokter lulusan luar negeri berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan menjalankan praktik di Indonesia," kata Adi. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co