GenPI.co - Ketika seseorang dihadapkan pada suatu masalah, sedangkan dirinya belum atau tidak siap dalam menghadapinya, tentu jiwa dan pikiran akan menjadi guncang dan galau.
Walaupun merupakan perasaan yang wajar, bukan berarti kita harus berdiam diri saat perasaan galau ini mengganggu diri kita.
BACA JUGA: Jangan Galau Saat Diselingkuhi, Atasi dengan Jurus Sakti
Banyak ajaran Islami yang bisa kita lakukan untuk mengatasi perasaan ini, misalnya dengan bersabar, berusaha untuk positive thinking, berdzikir dan juga dengan menunaikan ibadah salat.
Apabila, rasa galau tak kunjung hilang, mungkin kita bisa menerapkan solusi yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam seperti yang disebutkan pada Musnad Ahmad dan Shahih Ibni Hibban serta lainnya.
BACA JUGA: Inilah Faktor yang Buat Wanita Galau Nggak Ketolongan
Rasulullah mengajarkan kepada para sahabat doa yang dapat menggantikan rasa sedih dengan kegembiraan, doa tersebut berbunyi:
اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، وَابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي، وَنُورَ صَدْرِي، وَجِلَاءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي
Allahumma inni abduka wabnu abdik wabnu ammatika nashiyati biyadika, madhin fiha hukmuk, adlun fiyya qadhauka, asaluka bikulli ismin huwa laka sammaitu bihi nafsak aw anzaltahu fi kitabika aw 'alamtahu ahadan min khalqika awista'tsarta bihi fi 'ilmil ghiabi 'indaka an taj'alal qur'ana rabi'a qalbi, wa nura shadri, wa jala'a huzni, wa dzihab hammi.
“Wahai Allah, sesungguhnya saya adalah Hamba-Mu, dan anak lelaki dari hamba-Mu lelaki dan anak lelaki dari hamba-Mu perempuan, nasib saya di tangan-Mu, hukum-Mu berlaku pada saya, ketetapan-Mu adil pada saya, saya memohon kepada-Mu dengan setiap nama yang ia milik-Mu, Engkau telah menamai diri-Mu dengannya atua telah Engkau ajarkan kepada salah seorang dari makhluk-makhluk-Mu atau yang telah Engkau turunkan di dalam Kitab-Mu atau Engkau sembunyikan di dalam ilmu gaib milik-Mua, Jadikanlah Al Quran sebagai penyejuk hati saya, cahaya dada saya dan hilangnya kesedihan saya dan lenyap resah saya, kecuali Allah menghilangkan darinya rasa resah dan sedihnya dan menggantikannya dengan kegembiraan”, alalu beliau ditanya: “Wahai Rasulullah, Alangkah baiknya kita mempelajarinya?”, beliau menjawab: “Tentu, bagi siapa yang mendengarnya untuk mempelajarinya.” HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, no. 199.
Jadikan galau bukan hanya kesedihan dan keresahan semata. Tapi sebuah pengahayatan dan introspeksi atas segala kesalahan. Juga sebuah nikmat Allah yang sepatutnya disyukuri.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News